28 C
Jakarta
19 April 2024, 21:52 PM WIB

Puluhan Mahasiswa Papua Gelar Unjuk Rasa, Suarakan Keadilan untuk Korban Mutilasi di Papua

DENPASAR-Puluhan orang yang mengatasnamakan diri Ikatan Pelajar Mahasiswa Nduga Se-Indonesia Dewan Pimpinan Cabang Bali menggelar aksi unjuk rasa di Denpasar. Unjuk rasa Itu digelar pada Jumat (7/10/2022) di simpang mal Ramayana Robinson-Mall Matahari.

Dalam unjuk rasa itu, mereka menyuarakan berbagai aspirasi. Salah satunya adalah kasus mutilasi empat orang warga sipil yang dilakukan oleh empat oknum aparat pada 22 Agustus 2022 di Timika, Papua Barat. “Lagi-lagi muncul kekerasan baru yang dilakukan oleh Negara melalui militernya adalah pembunuhan dan mutilasi terhadap empat orang warga sipil yang terjadi pada 22 Agustus 2022 di Timika, West Papua,” kata Gabriel yang merupakan salah satu peserta aksi tersebut.

Empat orang yang menjadi korban mutilasi itu adalah Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Lemanion Nirigi dan Arus Tini. Dalam kejadian itu, korbannya dipotong- potong menjadi beberapa bagian, lalu di buang ke dalam sungai dengan tujuan untuk menghilangkan jejak korban.

“Kemudian kejahatan yang serupa lagi terjadi di kabupaten Mappi pada tanggal 31 Agustus aparat TNI menganiaya 3 warga sipil hingga satu korban meninggal dunia. Tindakan tersebut telah melanggar undang- undang 1945 pasal 27, 28, 29, 30 dan 31 tentang nilai- nilai kemanusiaan,” tambahnya.

Atas kejadian itu massa aksi menuntut Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI jenderal Andika Prakasa, Kapolda Papua, Pangdam Cenderawasih XVII, Kapolres Mimika memberikan hukuman setimpal bagi para pelaku. “Agar semua pelaku segera dihukum mati sesuai dengan undang-undang yang berlaku di konstitusi republik Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, aksi unjuk rasa itu dikawal ketat oleh aparat gabungan. Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi menjelaskan, setidaknya ada 134 orang aparat gabungan yang melakukan pengamanan. Mereka terdiri dari anggota TNI dan Polri.






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

DENPASAR-Puluhan orang yang mengatasnamakan diri Ikatan Pelajar Mahasiswa Nduga Se-Indonesia Dewan Pimpinan Cabang Bali menggelar aksi unjuk rasa di Denpasar. Unjuk rasa Itu digelar pada Jumat (7/10/2022) di simpang mal Ramayana Robinson-Mall Matahari.

Dalam unjuk rasa itu, mereka menyuarakan berbagai aspirasi. Salah satunya adalah kasus mutilasi empat orang warga sipil yang dilakukan oleh empat oknum aparat pada 22 Agustus 2022 di Timika, Papua Barat. “Lagi-lagi muncul kekerasan baru yang dilakukan oleh Negara melalui militernya adalah pembunuhan dan mutilasi terhadap empat orang warga sipil yang terjadi pada 22 Agustus 2022 di Timika, West Papua,” kata Gabriel yang merupakan salah satu peserta aksi tersebut.

Empat orang yang menjadi korban mutilasi itu adalah Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Lemanion Nirigi dan Arus Tini. Dalam kejadian itu, korbannya dipotong- potong menjadi beberapa bagian, lalu di buang ke dalam sungai dengan tujuan untuk menghilangkan jejak korban.

“Kemudian kejahatan yang serupa lagi terjadi di kabupaten Mappi pada tanggal 31 Agustus aparat TNI menganiaya 3 warga sipil hingga satu korban meninggal dunia. Tindakan tersebut telah melanggar undang- undang 1945 pasal 27, 28, 29, 30 dan 31 tentang nilai- nilai kemanusiaan,” tambahnya.

Atas kejadian itu massa aksi menuntut Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI jenderal Andika Prakasa, Kapolda Papua, Pangdam Cenderawasih XVII, Kapolres Mimika memberikan hukuman setimpal bagi para pelaku. “Agar semua pelaku segera dihukum mati sesuai dengan undang-undang yang berlaku di konstitusi republik Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, aksi unjuk rasa itu dikawal ketat oleh aparat gabungan. Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi menjelaskan, setidaknya ada 134 orang aparat gabungan yang melakukan pengamanan. Mereka terdiri dari anggota TNI dan Polri.






Reporter: Marsellus Nabunome Pampur

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/