28.2 C
Jakarta
13 Juni 2025, 2:11 AM WIB

Penilaian Ogoh-Ogoh Dikebut, Yayasan Gases Kirim Hingga Luar Bali

DENPASAR โ€“ Penilaian ogoh-ogoh di Kota Denpasar oleh Dinas Kebudayaan terus dikebut. Dalam kurun waktu dua hari Disbud sudah menilai ogoh-ogoh di Kecamatan Denpasar Utara sebanyak 48 seka teruna-teruni (STT) dan Denpasar Selatan 38 STT.

Kamis hari ini tim Disbud melakukan penilaian di Denpasar Selatan 38 STT serta terakhir di Denpasar Timur 58 STT. 

โ€œPenilaian sampai 9 Maret. Setelah itu kami rekap dan segera umumkan,โ€ jelas Kepala Disbud Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Mataram.

Menurutnya, Disbud akan mencari delapan ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan. Delapan ogoh-ogoh itu selanjutnya diserahkan desa pekraman setempat untuk mengatur prosesi saat parade.

Disbud juga memberikan bantuan pembinaan masing-masing Rp 10 juta.  Di lain sisi, salah satu tempat yang konsisten membuat Ogoh-ogoh adalah Yayasan Gases Bali di Sesetan, Denpasar Selatan, masih tetap aktif membuat ogoh-ogoh meski tidak dinilai. 

Kadek Adi Indrayana, Ketua Yayasan Gases Bali, menjelaskan, ogoh-ogoh sudah ada sejak 1990-an. Tapi, mulai booming dan dikomersialkan pada 1995 hingga 2000.

Waktu itu belum banyak bisa menjual ogoh-ogoh. โ€œHarga Ogoh-ogoh yang termurah dari Rp 1 juta, termahal hingga Rp 30 juta.

Order masuk mulai Januari. Permintaan dari dalam Bali, Lombok, Jakarta hingga Ujung Pandang,โ€ jelas Indrayana.

Terkait makna ogoh-ogoh, Indrayana menjelaskan definisi Ogoh-ogoh berarti ogah-ogah atau sesuatu yang dapat digoyang-goyangkan.

Karena berkaitan dengan Nyepi, Ogoh-ogoh dibuat berwujud bhuta kala, atau hal-hal yang menyeramkan seperti raksasa atau roh jahat. Karena diperuntukkan bhuta kala, maka bentuknya dibuat seram.

Kaitannya diperuntukkan roh-roh jahat yang nantinya di-somya menjadi baik, menjadi suci, menjadi sinar.

Saat mengusir raksasa maka yang dipakai harus berbentuk raksasa. โ€œKalau pakai wanita cantik mengusir kan raksasanya tidak mau pergi,โ€ seloroh putra mendiang Jero Mangku Wayan Candra, salah satu tokoh seniman kondang pembuat ogoh-ogoh di Bali.

Namun, belakangan bentuk Ogoh-ogoh mengalami evolusi. Banyak yang membuat Ogoh-ogoh mengambil tokoh pewayangan.

Ditambahkan, tinggi Ogoh-ogoh normal 2 โ€“ 3 meter, kalau terlalu tinggi terbentur pohon dan kabel listrik.

DENPASAR โ€“ Penilaian ogoh-ogoh di Kota Denpasar oleh Dinas Kebudayaan terus dikebut. Dalam kurun waktu dua hari Disbud sudah menilai ogoh-ogoh di Kecamatan Denpasar Utara sebanyak 48 seka teruna-teruni (STT) dan Denpasar Selatan 38 STT.

Kamis hari ini tim Disbud melakukan penilaian di Denpasar Selatan 38 STT serta terakhir di Denpasar Timur 58 STT. 

โ€œPenilaian sampai 9 Maret. Setelah itu kami rekap dan segera umumkan,โ€ jelas Kepala Disbud Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Mataram.

Menurutnya, Disbud akan mencari delapan ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan. Delapan ogoh-ogoh itu selanjutnya diserahkan desa pekraman setempat untuk mengatur prosesi saat parade.

Disbud juga memberikan bantuan pembinaan masing-masing Rp 10 juta.  Di lain sisi, salah satu tempat yang konsisten membuat Ogoh-ogoh adalah Yayasan Gases Bali di Sesetan, Denpasar Selatan, masih tetap aktif membuat ogoh-ogoh meski tidak dinilai. 

Kadek Adi Indrayana, Ketua Yayasan Gases Bali, menjelaskan, ogoh-ogoh sudah ada sejak 1990-an. Tapi, mulai booming dan dikomersialkan pada 1995 hingga 2000.

Waktu itu belum banyak bisa menjual ogoh-ogoh. โ€œHarga Ogoh-ogoh yang termurah dari Rp 1 juta, termahal hingga Rp 30 juta.

Order masuk mulai Januari. Permintaan dari dalam Bali, Lombok, Jakarta hingga Ujung Pandang,โ€ jelas Indrayana.

Terkait makna ogoh-ogoh, Indrayana menjelaskan definisi Ogoh-ogoh berarti ogah-ogah atau sesuatu yang dapat digoyang-goyangkan.

Karena berkaitan dengan Nyepi, Ogoh-ogoh dibuat berwujud bhuta kala, atau hal-hal yang menyeramkan seperti raksasa atau roh jahat. Karena diperuntukkan bhuta kala, maka bentuknya dibuat seram.

Kaitannya diperuntukkan roh-roh jahat yang nantinya di-somya menjadi baik, menjadi suci, menjadi sinar.

Saat mengusir raksasa maka yang dipakai harus berbentuk raksasa. โ€œKalau pakai wanita cantik mengusir kan raksasanya tidak mau pergi,โ€ seloroh putra mendiang Jero Mangku Wayan Candra, salah satu tokoh seniman kondang pembuat ogoh-ogoh di Bali.

Namun, belakangan bentuk Ogoh-ogoh mengalami evolusi. Banyak yang membuat Ogoh-ogoh mengambil tokoh pewayangan.

Ditambahkan, tinggi Ogoh-ogoh normal 2 โ€“ 3 meter, kalau terlalu tinggi terbentur pohon dan kabel listrik.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/