33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:49 PM WIB

Demo Belum Digelar, Puluhan Mahasiswa Papua di Bali Ditangkapi

DENPASAR – Puluhan orang yang mengatasnamakan Front Masyarakat Peduli Papua-Bali ditangkapi polisi dari Polresta Denpasar dari sekitaran kawasan Renon, Denpasar.

Itu terjadi ketika mereka akan menggelar aksi di seputaran Renon, Denpasar. Awalnya, mereka akan menggelar aksi menolak pemekaran dan otonomi Jilid II, serta menuntut hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat, Senin (8/3/2021) pagi.

Saat aksi belum digelar, polisi dengan jumlah banyak langsung merangsek mendekati peserta aksi yang sudah siap berdemo.  Kemudian puluhan orang peserta aksi ditangkap, dan dimasukkan ke mobil polisi.

Peserta aksi yang ditangkapi ini kemudian diangkut ke Mapolresta Denpasar. Mereka dikumpulkan di halaman depan Mapolresta untuk selajutnya dimintai keterangan. 

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan bahwa langkah itu diambil secara tegas, humanis dan terukur. 

Langkah itu diambil karena mereka yang sebagian besar merupakan kelompok mahasiswa itu dianggap membangkang. 

“Di mana kita tahu Bali salah satu provinsi yang memberlakukan PPKM. Tapi mereka masih membangkang. Pembangkangan mereka seolah tidak mau tahu dengan kondisi yang ada saat ini. Bahwa Bali saat ini sedang bergotong royong memutus mata rantai penyebaran covid. Malah mereka melaksanakan kumpul aksi yang tidak jelas tujuannya,” kata Kombes Jansen di Mapolresta Denpasar, Senin (8/3/2021).

Menurut Jansen, jauh hari sebelumnya pihak kepolisian sudah melakukan proses penggalangan. Dimana mahasiswa asal Papua itu telah diberitahu terkait aturan PPKM saat ini di Denpasar yang membatasi kegiatan berkumpul.

“Tujuannya supaya menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita ini peduli terhadap meningkatnya covid ini. tapi hari ini juga lihat sendiri kawan-kawan mahasiswa kita yang harusnya terpelajar memahami kondisi yang ada tetapi mereka memaksakan keinginan Mereka. Kita harus lakukan langkah tegas,” katanya. 

Secara berulang, Jansen menyebut jika aksi para mahasiswa itu merupakan bentuk pembangkangan. Sehingga para mahasiswa yang belum sempat melakukan aksi protes ini langsung diangkut menggunakan mobil polisi ke Polresta Denpasar. Di sana mereka akan didata dan dimintai keterangan.

DENPASAR – Puluhan orang yang mengatasnamakan Front Masyarakat Peduli Papua-Bali ditangkapi polisi dari Polresta Denpasar dari sekitaran kawasan Renon, Denpasar.

Itu terjadi ketika mereka akan menggelar aksi di seputaran Renon, Denpasar. Awalnya, mereka akan menggelar aksi menolak pemekaran dan otonomi Jilid II, serta menuntut hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat, Senin (8/3/2021) pagi.

Saat aksi belum digelar, polisi dengan jumlah banyak langsung merangsek mendekati peserta aksi yang sudah siap berdemo.  Kemudian puluhan orang peserta aksi ditangkap, dan dimasukkan ke mobil polisi.

Peserta aksi yang ditangkapi ini kemudian diangkut ke Mapolresta Denpasar. Mereka dikumpulkan di halaman depan Mapolresta untuk selajutnya dimintai keterangan. 

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan bahwa langkah itu diambil secara tegas, humanis dan terukur. 

Langkah itu diambil karena mereka yang sebagian besar merupakan kelompok mahasiswa itu dianggap membangkang. 

“Di mana kita tahu Bali salah satu provinsi yang memberlakukan PPKM. Tapi mereka masih membangkang. Pembangkangan mereka seolah tidak mau tahu dengan kondisi yang ada saat ini. Bahwa Bali saat ini sedang bergotong royong memutus mata rantai penyebaran covid. Malah mereka melaksanakan kumpul aksi yang tidak jelas tujuannya,” kata Kombes Jansen di Mapolresta Denpasar, Senin (8/3/2021).

Menurut Jansen, jauh hari sebelumnya pihak kepolisian sudah melakukan proses penggalangan. Dimana mahasiswa asal Papua itu telah diberitahu terkait aturan PPKM saat ini di Denpasar yang membatasi kegiatan berkumpul.

“Tujuannya supaya menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita ini peduli terhadap meningkatnya covid ini. tapi hari ini juga lihat sendiri kawan-kawan mahasiswa kita yang harusnya terpelajar memahami kondisi yang ada tetapi mereka memaksakan keinginan Mereka. Kita harus lakukan langkah tegas,” katanya. 

Secara berulang, Jansen menyebut jika aksi para mahasiswa itu merupakan bentuk pembangkangan. Sehingga para mahasiswa yang belum sempat melakukan aksi protes ini langsung diangkut menggunakan mobil polisi ke Polresta Denpasar. Di sana mereka akan didata dan dimintai keterangan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/