28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:41 AM WIB

Sekretaris Gugus Tugas Tak Pegang Data Tes Swab, Kadiskes Bungkam

DENPASAR – Kasus Covid-19 di Bali melonjak tajam beberapa pekan ini. Angkanya di atas 100 kasus baru per harinya. Bahkan, kematian per hari mencapai dua digit alias di atas 10.

Gubernur Bali Wayan Koster mengambil kebijakan mendisiplinkan warga dalam protokol kesehatan, sedangkan epidemiolog Unud, I Made Ady Wirawan justru mendorong tes massal agar bisa secepatnya mengetahui, mengobati dan mengisolasi warga yang terjangkit Covid-19 serta memutus rantai penularan Covid-19.

Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui berapa jumlah tes Covid-19 berbasis PCR per hari di Bali. Data terakhir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali adalah sampai awal Juli 2020 saja. Yakni saat itu baru 34.974. Dari sampel swab sebanyak itu, yang positif kala itu 1.940. Setelah data itu, belum ada informasi jumlah tes Covid-19 harian di Bali sampai September 2020 ini. Padahal, sampai Selasa (8/9/2020) kasus sudah melonjak menjadi 6.549, meningkat 164 positif baru.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin mengaku tidak memegang data tes Covid-19. Ia malah melempar ke Dinas Kesehatan Bali.

“Kalau data itu (test Covid 19 di Bali), ada di Dinkes (Dinas Kesehatan),” ujar I Made Rentin yang juga Kepala BPBD Provinsi Bali

Di sisi lain, radarbali.id sudah mencoba menghubungi dr Ketut Suarjaya. Namun, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu belakangan ini sulit dimintai keterangan sejak Covid-19 melanda. Begitu juga ketika coba dihubungi Selasa (8/9/2020), ia tak merespons.

Sebelumnya epidemiolog Unud, I Made Ady Wirawan menyarankan agar memperbanyak tes Covid-19 di masyarakat. Ia menyebut, minimal 1:1000. Dengan jumlah penduduk Bali saat ini sekitar 4,5 juta, mestinya jumlah tes mencapai 4.500 orang per hari yang dites swab.

Di Bali sendiri sebetulnya sudah ada beberapa laboratorium yang menguji sampel berbasis reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Yakni di RS Sanglah, RS PTN Unud, Unwar,  RS Bali Mandara dan Labkes Diskes Bali.

Lain lagi dengan di Provinsi Sumatera Barat. Di sana, pemerintah setempat melakukan terobosan tes swab dengan metode pool test atau tes berkelompok di laboratorium. Selain untuk mempercepat perolehan hasil pengujiannya, juga agar biayanya lebih murah. Bahkan, karena keberhasilan ini, metode serupa sedang dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Sedangkan di Bali belum diketahui sejauh mana metode pool test ini diterapkan atau tidak.

DENPASAR – Kasus Covid-19 di Bali melonjak tajam beberapa pekan ini. Angkanya di atas 100 kasus baru per harinya. Bahkan, kematian per hari mencapai dua digit alias di atas 10.

Gubernur Bali Wayan Koster mengambil kebijakan mendisiplinkan warga dalam protokol kesehatan, sedangkan epidemiolog Unud, I Made Ady Wirawan justru mendorong tes massal agar bisa secepatnya mengetahui, mengobati dan mengisolasi warga yang terjangkit Covid-19 serta memutus rantai penularan Covid-19.

Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui berapa jumlah tes Covid-19 berbasis PCR per hari di Bali. Data terakhir dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali adalah sampai awal Juli 2020 saja. Yakni saat itu baru 34.974. Dari sampel swab sebanyak itu, yang positif kala itu 1.940. Setelah data itu, belum ada informasi jumlah tes Covid-19 harian di Bali sampai September 2020 ini. Padahal, sampai Selasa (8/9/2020) kasus sudah melonjak menjadi 6.549, meningkat 164 positif baru.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin mengaku tidak memegang data tes Covid-19. Ia malah melempar ke Dinas Kesehatan Bali.

“Kalau data itu (test Covid 19 di Bali), ada di Dinkes (Dinas Kesehatan),” ujar I Made Rentin yang juga Kepala BPBD Provinsi Bali

Di sisi lain, radarbali.id sudah mencoba menghubungi dr Ketut Suarjaya. Namun, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu belakangan ini sulit dimintai keterangan sejak Covid-19 melanda. Begitu juga ketika coba dihubungi Selasa (8/9/2020), ia tak merespons.

Sebelumnya epidemiolog Unud, I Made Ady Wirawan menyarankan agar memperbanyak tes Covid-19 di masyarakat. Ia menyebut, minimal 1:1000. Dengan jumlah penduduk Bali saat ini sekitar 4,5 juta, mestinya jumlah tes mencapai 4.500 orang per hari yang dites swab.

Di Bali sendiri sebetulnya sudah ada beberapa laboratorium yang menguji sampel berbasis reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Yakni di RS Sanglah, RS PTN Unud, Unwar,  RS Bali Mandara dan Labkes Diskes Bali.

Lain lagi dengan di Provinsi Sumatera Barat. Di sana, pemerintah setempat melakukan terobosan tes swab dengan metode pool test atau tes berkelompok di laboratorium. Selain untuk mempercepat perolehan hasil pengujiannya, juga agar biayanya lebih murah. Bahkan, karena keberhasilan ini, metode serupa sedang dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Sedangkan di Bali belum diketahui sejauh mana metode pool test ini diterapkan atau tidak.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/