DENPASAR – Aksi demonstrasi yang digelar di depan Monumen Bajra Sandhi, Renon Denpasar, mendapatkan pengamanan ketat dari pihak kepolisian.
Demonstrasi ini dihadiri kurang lebih 150 orang peserta dari berbagai aliansi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menentang IMF-World Bank.
Namun, aksi ini akhirnya bubar setelah ada beberapa orang masyarakat yang mendatangi lokasi demo dan mengaku terganggu dengan adanya aksi demo tersebut.
Perdebatan sengit sempat terjadi antara seorang warga dan beberapa peserta demo. Hingga akhirnya sekitar pukul 11.20, peserta demo membubarkan diri.
Koordinator aksi Mohammad Ali menyatakan, aksi yang dilakukan pihaknya tidak merugikan siapapun, termasuk masyarakat Bali.
“Kami ingin menegaskan tidak ada sedikitpun dari rakyat yang dirugikan atas aksi Gerakan Rakyat Menentang IMF ini,” tegas Mohammad Ali di sela aksi demonstrasi.
Dalam aksinya, selain berorasi, para peserta demo juga menggelar aksi teatrikal dengan membawakan kotak peti mati yang dibungkus menggunakan plastik berwarna hitam.
Selain itu, juga ada berbagai spanduk dan poster yang bertuliskan penolakan terhadap IMF-WB yang digelar di Bali karena dianggap merugikan masyarakat Indonesia dan dunia.
Aksi demonstrasi hari ini juga diklaim dilakukan secara serentak di 18 provinsi lainnya di seluruh Indonesia.
“Tuntutan utama kami, adalah bahwa dunia tidak membutuhkan IMF dan World Bank. Karena sudah nyata membawakan malapetaka. Hentikan seluruh hutang dari IMF dan World Bank,” tandas Ali.