26.1 C
Jakarta
31 Oktober 2024, 5:15 AM WIB

Kaya Manfaat, Industri Kelapa Sawit Jadi Topik Bahasan PERDOKI

SANUR – Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan yang ke-13 bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.

Simposium yang berlangsung pada 7-8 Oktober 2019 di Sanur, Bali, menghadirkan para pakar untuk membahas berbagai isu penting di dalam industri kelapa sawit.

Salah satunya yakni Dr. Darmono Taniwiryono selaku Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI), yang menyambut antusias acara ini.

Menurut Darmono Taniwiryono, pembahasan semacam ini penting untuk membuka mata masyarakat luas akan fakta di balik kelapa sawit. Baik keunggulan produk maupun industrinya. 

“Kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati paling efisien di dunia. Karena kebutuhan lahan untuk industri sawit paling rendah jika

dibandingkan dengan lahan kedelai atau bunga matahari yang selama ini menjadi pembanding sawit,” kata Darmono Taniwiryono.

“Secara nilai gunapun lebih unggul daripada minyak lainnya, karena pada minyak kelapa sawit kandungan lemak jenuh

dan lemak tak jenuh sangat proposional. Sehingga jika digunakan secara benar akan memberikan manfaat baik bagi tubuh.”

Pembicara lainnya Dr. Harianto DIPL CIB MSc Sp Ok, turut menjabarkan akan keunggulan minyak tersebut.

“Minyak kelapa sawit yang kaya akan vitamin A, D dan E merupakan sumber energi bagi tubuh. Juga dapat mengoptimalkan fungsi otak,

jika rutin dikonsumsi sedari dini. Dan yang tidak kalah penting yaitu peranannya dalam mengurangi resiko sakit jantung,” jelasnya.

Beruntung warga Indonesia dapat dengan mudah mengkonsumsi minyak kelapa sawit. Karena secara global Indonesia

juga merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar, di mana lebih dari separuh supply dunia berasal dari Indonesia.

Yang tidak kalah penting adalah peran sawit sebagai penghasil devisa terbesar, melebihi sektor pariwisata dan sektor migas. 

Maka dari itu BPDP Kelapa Sawit tidak henti-hentinya mengedukasi masyarakat akan tingginya potensi dari sawit.

Perhatian yang tinggi terhadapnya, diharapkan mampu membangun industri sawit menjadi lebih maju.

Sejalan dengan ini peningkatan kesehatan pekerja di industri sawit pun harus dijaga. Karena pelayanan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang baik, berdampak positif terhadap produktivitas. (rba) 

 

SANUR – Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI) dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan yang ke-13 bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.

Simposium yang berlangsung pada 7-8 Oktober 2019 di Sanur, Bali, menghadirkan para pakar untuk membahas berbagai isu penting di dalam industri kelapa sawit.

Salah satunya yakni Dr. Darmono Taniwiryono selaku Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI), yang menyambut antusias acara ini.

Menurut Darmono Taniwiryono, pembahasan semacam ini penting untuk membuka mata masyarakat luas akan fakta di balik kelapa sawit. Baik keunggulan produk maupun industrinya. 

“Kelapa sawit merupakan penghasil minyak nabati paling efisien di dunia. Karena kebutuhan lahan untuk industri sawit paling rendah jika

dibandingkan dengan lahan kedelai atau bunga matahari yang selama ini menjadi pembanding sawit,” kata Darmono Taniwiryono.

“Secara nilai gunapun lebih unggul daripada minyak lainnya, karena pada minyak kelapa sawit kandungan lemak jenuh

dan lemak tak jenuh sangat proposional. Sehingga jika digunakan secara benar akan memberikan manfaat baik bagi tubuh.”

Pembicara lainnya Dr. Harianto DIPL CIB MSc Sp Ok, turut menjabarkan akan keunggulan minyak tersebut.

“Minyak kelapa sawit yang kaya akan vitamin A, D dan E merupakan sumber energi bagi tubuh. Juga dapat mengoptimalkan fungsi otak,

jika rutin dikonsumsi sedari dini. Dan yang tidak kalah penting yaitu peranannya dalam mengurangi resiko sakit jantung,” jelasnya.

Beruntung warga Indonesia dapat dengan mudah mengkonsumsi minyak kelapa sawit. Karena secara global Indonesia

juga merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar, di mana lebih dari separuh supply dunia berasal dari Indonesia.

Yang tidak kalah penting adalah peran sawit sebagai penghasil devisa terbesar, melebihi sektor pariwisata dan sektor migas. 

Maka dari itu BPDP Kelapa Sawit tidak henti-hentinya mengedukasi masyarakat akan tingginya potensi dari sawit.

Perhatian yang tinggi terhadapnya, diharapkan mampu membangun industri sawit menjadi lebih maju.

Sejalan dengan ini peningkatan kesehatan pekerja di industri sawit pun harus dijaga. Karena pelayanan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang baik, berdampak positif terhadap produktivitas. (rba) 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/