32.6 C
Jakarta
25 November 2024, 11:12 AM WIB

Angka Positif Covid-19 Melejit, Koster Sebut Disiplin Warga Merosot

DENPASAR – Apa yang menjadi pemicu lonjakan penyebaran Covid-19 tiga hari terakhir yang mencapai 70 kasus? Gubernur Bali Wayan Koster ternyata punya jawabannya sendiri.

Berdasar analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali, kondisi itu dipicu oleh turunnya kualitas disiplin masyarakat Bali dalam melaksanakan protokol Covid-19.

“Saya memantau situasi lapangan, ada penurunan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Kerumunan di mana-mana mulai muncul, tidak tertib dan disiplin menggunakan masker serta tidak menjaga jarak.

Kasus ini bisa menjadi potensi penyebaran virus karena keberadaan OTG yang mungkin saja sudah terjangkit Covid-19,” ujar Koster kemarin.

Koster menyampaikan kepada masyarakat seluruh Bali bahwa kondisi pandemi Covid-19 harus dipahami sebagai masalah bersama.

Musibah ini, terang ayah dua putri itu harus dijalani dengan penuh semangat, kebaikan, dan ketulusan hati, kesabaran, ketabahan, serta kejujuran.

“Ini harus menjadi sikap kolektif bersama, kesadaran bersama demi diri sendiri, keluarga, sahabat, dan untuk keselamatan kita bersama,” tandasnya.

Peningkatan transmisi lokal Covid-19 di Bali harus betul-betul menjadi perhatian serius Bupati/Walikota se-Bali tidak boleh lengah, tidak boleh rileks, apalagi pasrah membiarkan suatu kejadian di wilayahnya

Sebagaimana diketahui, pada Sabtu (6/6) dalam sehari terdata 33 kasus baru. Terdiri atas 2 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), 12 orang imported case Indonesia, 17 orang transmisi lokal, dan 2 WNA.

Minggu (7/6) penambahan kembali terjadi sebanyak 25 kasus, dan Senin (8/6) sebanyak 12 kasus.

Penambahan kasus, khususnya transmisi lokal ini perlu diikuti oleh upaya yang lebih serius karena ada kecenderungan tingkat disiplin masyarakat menurun,” ulangnya. 

DENPASAR – Apa yang menjadi pemicu lonjakan penyebaran Covid-19 tiga hari terakhir yang mencapai 70 kasus? Gubernur Bali Wayan Koster ternyata punya jawabannya sendiri.

Berdasar analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali, kondisi itu dipicu oleh turunnya kualitas disiplin masyarakat Bali dalam melaksanakan protokol Covid-19.

“Saya memantau situasi lapangan, ada penurunan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Kerumunan di mana-mana mulai muncul, tidak tertib dan disiplin menggunakan masker serta tidak menjaga jarak.

Kasus ini bisa menjadi potensi penyebaran virus karena keberadaan OTG yang mungkin saja sudah terjangkit Covid-19,” ujar Koster kemarin.

Koster menyampaikan kepada masyarakat seluruh Bali bahwa kondisi pandemi Covid-19 harus dipahami sebagai masalah bersama.

Musibah ini, terang ayah dua putri itu harus dijalani dengan penuh semangat, kebaikan, dan ketulusan hati, kesabaran, ketabahan, serta kejujuran.

“Ini harus menjadi sikap kolektif bersama, kesadaran bersama demi diri sendiri, keluarga, sahabat, dan untuk keselamatan kita bersama,” tandasnya.

Peningkatan transmisi lokal Covid-19 di Bali harus betul-betul menjadi perhatian serius Bupati/Walikota se-Bali tidak boleh lengah, tidak boleh rileks, apalagi pasrah membiarkan suatu kejadian di wilayahnya

Sebagaimana diketahui, pada Sabtu (6/6) dalam sehari terdata 33 kasus baru. Terdiri atas 2 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), 12 orang imported case Indonesia, 17 orang transmisi lokal, dan 2 WNA.

Minggu (7/6) penambahan kembali terjadi sebanyak 25 kasus, dan Senin (8/6) sebanyak 12 kasus.

Penambahan kasus, khususnya transmisi lokal ini perlu diikuti oleh upaya yang lebih serius karena ada kecenderungan tingkat disiplin masyarakat menurun,” ulangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/