33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:50 PM WIB

Kasi Intel, Kasi Pidsus hingga Bu Kantin Positif Covid-19

Sejak kasus Covid-19 varian Omicron berkecamuk, Kejari Denpasar dan Kejari Badung kompak menggelar tes swab-PCR untuk seluruh pegawainya. Di luar dugaan, puluhan anggota korps Adiyaksa mulai dari Kasi Intel, Kasi Pidsus hingga Bu Kantin terkonfirmasi positif korona.

 

MAULANA SANDIJAYA, Denpasar

 

TAK seperti biasanya, Kejari Badung kemarin tampak lengang. Parkiran mobil yang biasanya diisi mobil berbagai merek juga terlihat sepi. Pemandangan serupa juga terlihat di ruang lobi atau ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hanya ada satu dua orang jaksa melintas.

 

Di sudut ruang tunggu ada satu orang saksi yang hendak mengikuti sidang daring. Masuk ke dalam malah lebih sepi lagi. Coffee shop di ruang tengah Kejari Badung yang biasanya terang terlihat gelap.

 

Lampunya mati. Kursi-kursi ditumpuk jadi satu. Kejari Badung seperti melakukan pembatasan dengan mewajibkan semua pegawainya isolasi.

 

“Coffee shop tutup karena ibunya yang jaga ikut positif Covid-19,” ujar salah seorang jaksa kepada wartawan.

 

Data yang didapat, di Badung ada 21 orang yang positif Covid-19. Jumlah pegawai yang positif itu bahkan diumumkan langsung Kajari Badung melalui Kasi Intel I Made Gde Bamaxs Ria Wibowo.

 

Jika di Badung diumumkan, maka Kejari Denpasar kebalikannya. Satu-satunya Kejari kelas I di Bali itu tidak terbuka terkait jumlah pegawainya yang positif. 

 

Penelusuran wartawan ini langsung ke Kantor Kejari Denpasar kemarin, sumber menyebut sekitar 20 orang yang positif Covid-19. Namun, menurut Kasi Intel I Putu Eka Suyantha, jumlah pegawai yang positif ada 13 orang.

 

Tak seperti di Badung, Kejari Denpasar kemarin masih cukup ramai. PTSP buka seperti biasa, diisi dua pegawai. Pun jaksa yang piket juga tetap bertugas. Bahkan, kantin juga buka seperti biasa. Pun dengan beberapa orang yang menjadi saksi dalam sidang daring.

 

“Kalau di sini (Kejari Denpasar), yang kena korona banyak di lantai dua,” ujar salah seorang jaksa.

 

Lantai dua merupakan tempatnya para pejabat teras di Kejari Denpasar. Mulai Kasi Intel, Kasi Pidsus, hingga ruang kerja Kajari. Untungnya penjaga kantin di Kejari Denpasar negatif.

 

Suyantha saat dihubungi wartawan ini tak menampik jika ada pegawai Kejari Denpasar yang terpapar Covid-19. Termasuk Suyantha sendiri terkonfirmasi positif berdasar hasil tes rapid antigen. Namun ia tak mengetahui dari mana sumber penularan.

 

“Saya tes antigen positif, tapi setelah swab-PCR hasilnya negatif,” ujarnya melalui sambungan ponsel, Kamis kemairn (10/2).

 

Meski demikian, Suyantha mengaku tetap menjalankan isolasi mandiri selama lima hari. Suyantha mengatakan dirinya tidak mengalami gejala berat. “Saya biasa saja, tidak ada hilang penciuman dan rasa. Nanti (kemarin) sore saya tes swab, semoga hasilnya negatif,” tuturnya.

 

Ditanya Kejari Denpasar yang masih beroperasi seperti biasa, mantan Kasi Pidum Kejari Jambi itu menyebut jumlah pegawai yang masuk dibatasi 50 persen. Hal itu dilakukan agar pelayanan publik terutama persidangan tetap jalan.

 

“Bagi jaksa yang positif sidangnya akan digantikan jaksa kedua,” tukasnya.

 

Suyantha menambahkan, karena banyak yang terpapar, rencananya hari Sabtu dan Minggu ini akan diadakan penyemprotan disinfektan. Harapannya ruang Kejari Denpasar bisa steril dari virus. (bersambung)

 

Sejak kasus Covid-19 varian Omicron berkecamuk, Kejari Denpasar dan Kejari Badung kompak menggelar tes swab-PCR untuk seluruh pegawainya. Di luar dugaan, puluhan anggota korps Adiyaksa mulai dari Kasi Intel, Kasi Pidsus hingga Bu Kantin terkonfirmasi positif korona.

 

MAULANA SANDIJAYA, Denpasar

 

TAK seperti biasanya, Kejari Badung kemarin tampak lengang. Parkiran mobil yang biasanya diisi mobil berbagai merek juga terlihat sepi. Pemandangan serupa juga terlihat di ruang lobi atau ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hanya ada satu dua orang jaksa melintas.

 

Di sudut ruang tunggu ada satu orang saksi yang hendak mengikuti sidang daring. Masuk ke dalam malah lebih sepi lagi. Coffee shop di ruang tengah Kejari Badung yang biasanya terang terlihat gelap.

 

Lampunya mati. Kursi-kursi ditumpuk jadi satu. Kejari Badung seperti melakukan pembatasan dengan mewajibkan semua pegawainya isolasi.

 

“Coffee shop tutup karena ibunya yang jaga ikut positif Covid-19,” ujar salah seorang jaksa kepada wartawan.

 

Data yang didapat, di Badung ada 21 orang yang positif Covid-19. Jumlah pegawai yang positif itu bahkan diumumkan langsung Kajari Badung melalui Kasi Intel I Made Gde Bamaxs Ria Wibowo.

 

Jika di Badung diumumkan, maka Kejari Denpasar kebalikannya. Satu-satunya Kejari kelas I di Bali itu tidak terbuka terkait jumlah pegawainya yang positif. 

 

Penelusuran wartawan ini langsung ke Kantor Kejari Denpasar kemarin, sumber menyebut sekitar 20 orang yang positif Covid-19. Namun, menurut Kasi Intel I Putu Eka Suyantha, jumlah pegawai yang positif ada 13 orang.

 

Tak seperti di Badung, Kejari Denpasar kemarin masih cukup ramai. PTSP buka seperti biasa, diisi dua pegawai. Pun jaksa yang piket juga tetap bertugas. Bahkan, kantin juga buka seperti biasa. Pun dengan beberapa orang yang menjadi saksi dalam sidang daring.

 

“Kalau di sini (Kejari Denpasar), yang kena korona banyak di lantai dua,” ujar salah seorang jaksa.

 

Lantai dua merupakan tempatnya para pejabat teras di Kejari Denpasar. Mulai Kasi Intel, Kasi Pidsus, hingga ruang kerja Kajari. Untungnya penjaga kantin di Kejari Denpasar negatif.

 

Suyantha saat dihubungi wartawan ini tak menampik jika ada pegawai Kejari Denpasar yang terpapar Covid-19. Termasuk Suyantha sendiri terkonfirmasi positif berdasar hasil tes rapid antigen. Namun ia tak mengetahui dari mana sumber penularan.

 

“Saya tes antigen positif, tapi setelah swab-PCR hasilnya negatif,” ujarnya melalui sambungan ponsel, Kamis kemairn (10/2).

 

Meski demikian, Suyantha mengaku tetap menjalankan isolasi mandiri selama lima hari. Suyantha mengatakan dirinya tidak mengalami gejala berat. “Saya biasa saja, tidak ada hilang penciuman dan rasa. Nanti (kemarin) sore saya tes swab, semoga hasilnya negatif,” tuturnya.

 

Ditanya Kejari Denpasar yang masih beroperasi seperti biasa, mantan Kasi Pidum Kejari Jambi itu menyebut jumlah pegawai yang masuk dibatasi 50 persen. Hal itu dilakukan agar pelayanan publik terutama persidangan tetap jalan.

 

“Bagi jaksa yang positif sidangnya akan digantikan jaksa kedua,” tukasnya.

 

Suyantha menambahkan, karena banyak yang terpapar, rencananya hari Sabtu dan Minggu ini akan diadakan penyemprotan disinfektan. Harapannya ruang Kejari Denpasar bisa steril dari virus. (bersambung)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/