RadarBali.com – Belajar dari tewasnya Rendi Rizaldi, siswa SMP yang nahas setelah minum di alat Air Minum Otomatis (AMO), Lapangan Puputan Badung, April lalu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar memasang peranti anti tersetrum di lima AMO. Sehingga segera akan beroperasi kembali setelah sekian lama air minum gratis itu diberhentikan.
Dari tujuh AMO Kota Denpasar, akan dicabut dua, yakni yang terpasang di Sanur dan Lapangan Puputan Badung yang membuat Rendi merenggang nyawa.
Alasannya? IB Gede Arsana, Dirut PDAM Kota Denpasar mengatakan bahwa peranti yang dipasang di Sanur rawan karatan karena dekat dengan pantai.
Sedangkan untuk yang di Lapangan Puputan Badung sudah tidak layak lagi dipasang karena sudah memakan korban.
Lebih lanjut kata Arsana, pemasangan alat itu untuk mencegah adanya korsleting listrik yang mengakibatkan orang kesetrum.
PDAM Kota Denpasar kemarin telah melakukan pemasangan peranti tersebut. Satu AMO akan dipasang tiga unit, yakni earth leakage curent breakers (ELCB), valve solenoid dan grounding.
“Ketiga alat ini memiliki fungsi untuk menetralisasi aliran listrik ketika terjadi kebocoran pada amo,” jelasnya.
Tapi, yang terpasang baru dua alat di tiap-tiap AMO, yakni ELCB dan Grounding, sedangkan untuk Valve Soleniod barangnya belum tiba di Denpasar.
“Semoga dalam waktu dekat bisa sampai di Denpasar alatnya karena dikirim dari Surabaya, setelah itu segera mungkin bisa kembali dioperasikan,”imbuhnya.