DENPASAR – Kawasan Taman Pancing selalu macet. Penumpukan kendaraan kerap terjadi. Bahkan, terjadi nyaris tiap hari.
Karena itu, Dishub Kota Denpasar turut memasang road barier (pembatas jalan dinamis berbahan plastik) di kawasan tersebut.
Pemasangan tampak dilaksanakan oleh Tim Dinas Perhubungan kemarin. Pantauan Jawa Pos Radar Bali, ketika pengendara datang dari utara pun kebingungan ketika ada perubahan arus lalin.
Mereka tidak bisa langsung belok kanan. Kadishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan menjelaskan, pemasangan road barier ini dilaksanakan atas rekomendasi dari Forum Lalu Lintas Kota Denpasar bersama Desa Pamogan dan stakeholder terkait.
Hal ini juga merupakan tindaklanjut atas aduan masyarakat mengenai penumpukan kendaraan yang kerap memunculkan pola berkendara yang saling serobot.
“Memang benar di kawasan simpang Jalan Taman Pancing dan Pulau Galang kerap mengalami penumpukan kendaraan.
Kondisi ini memungkinkan terjadinya saling serobot. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan kita pasang road barier ini,” kata Sriawan.
Lebih lanjut dijelaskan, road barier yang dipasang sepanjang 80 meter khususnya di simpang timur sungai, barat sungai dan jembatan ini juga untuk mendukung kelancaran berlalu lintas.
Sebelumnya disiagakan personel untuk mengatur lalu lintas di kawasan tersebut, kini ditingkatkan dengan pemasangan sarana road barier.
“Besar harapan kami tidak ada lagi crossing atau pola berkendara saling serobot yang membahayakan diri sendiri dan orang lain,” kata Sriawan.
Pihaknya menambahkan, bagi masyarakat sekitar dan pengendara diharapkan untuk maklum. Mengingat turut dilaksanakan penambahan jarak untuk U-Turn (putar balik).
Sehingga mampu mendukung kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut. “Tentunya ini kami terapkan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran berlalu lintas di Kota Denpasar
serta tetap terbuka usul dan saran sebagai bahan evaluasi untuk tetap memberikan layanan maksimal berlandaskan motto Sewaka Dharma,” tandasnya.