29.7 C
Jakarta
21 September 2024, 20:59 PM WIB

Alat Rusak, Antre 8 Jam, TPA Liar Jadi Masalah Baru TPA Suwung

DENPASAR – Sopir truk sampah mengeluh terkait dengan antrian panjang yang terjadi tiap hari saat masuk areal TPA Suwung.

Bahkan, para sopir truk menyebut menunggu hingga 8 jam mengantre untuk membuang sampah ke TPA Suwung.

Dampaknya, mereka kerap di komplain oleh pihak hotel dan sebagainya. Katanya, biasanya mereka dalam sehari dapat membuang sampah 3 kali ke TPA Suwung, namun antrian panjang karena satu jalur yang dibuka, membuat mereka hanya bisa sekali.

Keterlambatan pengangkutan dalam membuang sampah pun tak dapat dihindarkan. Pihak pengelola, dalam hal ini perusahaan Waskita Karya pun telah menawari solusi.

“Dalam tiga hari ke depan, kami akan buka jalur baru dan sudah kami siapkan agar dapat mengurangi antrian ini,” kata , Kepala Satuan Kerja PSPLP Provinsi Bali IB Lanang.

Solusi lainnya, yakni pemaksimalan di TPA Gianyar dan Tabanan. Diketahui memang, TPA Suwung ini menampung sampah yang ada di Badung, Denpasar, Gianyar dan Tabanan.

Bahkan, menurut warga, beberapa kali Klungkung pun ikut terpergok ikut membuang sampah ke Suwung.

Untuk mengantisipasi menjelang “Bom’ sampah akhir tahun ini, warga menawarkan solusi untuk memaksimalkan di TPA

yang ada di Gianyar dan Tabanan untuk sementara waktu selama 6 bulan proses pengerjaan revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung.

Lalu bagaimana dengan alat yang rusak? Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, Ketut Kariyasa meminta agar pemerintah dan juga pengelola TPA Suwung untuk meminta bantuan alat yang ada di Denpasar.

“Di Ubung kan ada tuh. Pinjam saja alatnya sebentar sambil menunggu perbaikan alat buldozer yang rusak ini,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Hal ini penting untuk dapat menanggulangi persoalan yang ada di TPA Suwung, Denpasar ini. Begitu juga terkait aduan masyarakat yang sampai hingga meja Komisi III DPRD Provinsi Bali terkait antrian panjang truk sampah untuk masuk ke TPA Suwung.

Bagi Kariyasa, dampaknya memang akan merugikan pihak sopir dan perusahaan. Di mana terjadi keterlambatan dalam pengankutan sampah sehingga mendapatkan komplain dari pihak hotel, operasional BBM truk yang meningkat.

Yang terparah, karena antrian panjang ini, di beberapa tempat bisa saja muncul sejumlah TPA Siluman.

“Ya persoalan ini harus segera diselesaikan. Jangan sampai para sopir truk ini demo, kemudian membawa truk sampah dan mengantre di depan Kantor Gubenur. Gempar seluruh Bali nanti,”pungkasnya. 

DENPASAR – Sopir truk sampah mengeluh terkait dengan antrian panjang yang terjadi tiap hari saat masuk areal TPA Suwung.

Bahkan, para sopir truk menyebut menunggu hingga 8 jam mengantre untuk membuang sampah ke TPA Suwung.

Dampaknya, mereka kerap di komplain oleh pihak hotel dan sebagainya. Katanya, biasanya mereka dalam sehari dapat membuang sampah 3 kali ke TPA Suwung, namun antrian panjang karena satu jalur yang dibuka, membuat mereka hanya bisa sekali.

Keterlambatan pengangkutan dalam membuang sampah pun tak dapat dihindarkan. Pihak pengelola, dalam hal ini perusahaan Waskita Karya pun telah menawari solusi.

“Dalam tiga hari ke depan, kami akan buka jalur baru dan sudah kami siapkan agar dapat mengurangi antrian ini,” kata , Kepala Satuan Kerja PSPLP Provinsi Bali IB Lanang.

Solusi lainnya, yakni pemaksimalan di TPA Gianyar dan Tabanan. Diketahui memang, TPA Suwung ini menampung sampah yang ada di Badung, Denpasar, Gianyar dan Tabanan.

Bahkan, menurut warga, beberapa kali Klungkung pun ikut terpergok ikut membuang sampah ke Suwung.

Untuk mengantisipasi menjelang “Bom’ sampah akhir tahun ini, warga menawarkan solusi untuk memaksimalkan di TPA

yang ada di Gianyar dan Tabanan untuk sementara waktu selama 6 bulan proses pengerjaan revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung.

Lalu bagaimana dengan alat yang rusak? Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali, Ketut Kariyasa meminta agar pemerintah dan juga pengelola TPA Suwung untuk meminta bantuan alat yang ada di Denpasar.

“Di Ubung kan ada tuh. Pinjam saja alatnya sebentar sambil menunggu perbaikan alat buldozer yang rusak ini,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Hal ini penting untuk dapat menanggulangi persoalan yang ada di TPA Suwung, Denpasar ini. Begitu juga terkait aduan masyarakat yang sampai hingga meja Komisi III DPRD Provinsi Bali terkait antrian panjang truk sampah untuk masuk ke TPA Suwung.

Bagi Kariyasa, dampaknya memang akan merugikan pihak sopir dan perusahaan. Di mana terjadi keterlambatan dalam pengankutan sampah sehingga mendapatkan komplain dari pihak hotel, operasional BBM truk yang meningkat.

Yang terparah, karena antrian panjang ini, di beberapa tempat bisa saja muncul sejumlah TPA Siluman.

“Ya persoalan ini harus segera diselesaikan. Jangan sampai para sopir truk ini demo, kemudian membawa truk sampah dan mengantre di depan Kantor Gubenur. Gempar seluruh Bali nanti,”pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/