RadarBali.com – Peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diminta jangan percaya calon yang gentayangan.
Hal ini disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur, saat meninjau lokasi tes CPNS Kementerian Hukum dan HAM di Kantor Regional X Badan Kepegawaian Negara (BKN) Denpasar dan Gedung Art Centre kemarin (11/9).
Asman datang dengan mobil dinas plat nomor RI 44 ini langsung menemui para peserta dan melihat pelaksanaan ujian di ruang monitor.
Politisi PAN ini mengingatkan para peserta seleksi agar mengandalkan kemampuan diri sendiri. Jangan sampai dipecundangi orang yang mengaku sebagai beking atau calo alias makelar.
Dia menyebut seleksi CPNS ini dilaksanakan secara transparan. “Di sistem yang terbuka ini, tidak bisa mengatasnamakan individu seolah-olah bisa membantu orang untuk membantu kelulusan.
Kami berharap kepada orang tua atau aparatur sipil negara (ASN) jangan lagi ada pikiran seolah-olah ada yang membantu. Yang membantu mereka itu hanya kemampuan yang dimiliki,” ucap alumnus Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, ini.
Asman mengapresiasi Kepala Regional X BKN Denpasar yang telah melaksanakan Computer Assisted Test (CAT) secara matang.
Dengan sistem CAT ini, peserta dapat mengetahui nilai ujiannya. Karena setelah peserta menjawab soal ujian, hasilnya sudah langsung bisa dilihat di papan live score.
Tidak hanya itu, misalnya pelamar didampingi oleh pendukung seperti orang tua atau kerabat, para pendukung ini juga bisa melihat hasil ujian dari papan live score tersebut.
“Ini tahapan sistem CAT. Nanti ada tes berikutnya, seperti bidangnya, dan terakhir wawancara dan tes kesehatan. Tahapannya begitu ketat. Saya berharap dengan seleksi ASN sekarang kami memperolah ASN pilihan ke depan. Kualitas jadi ciri khas nanti kita di ASN ini,“ tuturnya.
Diungkapkan, ada 61 kementerian dan lembaga yang akan melakukan seleksi penerimaan ASN pada tahun 2017 yang rencananya akan menggunakan sistem CAT.
Ini seperti seleksi CPNS Kemenkum dan HAM ini. Kementerian Hukum dan HAM jadi kementerian pertama yang melakukan penjaringan untuk mencari 17.980 calon ASN di seluruh Indonesia.
Disebutkan pelamar di Kemenkum dan HAM seluruh Indonesia saat ini menembus angka sekitar 1 juta lebih.
Dan, khusus di Bali jumlah pelamar 2.760. Itu pun pelamar yang pendidikan S1 saja belum ditambah dengan pendidikan SMA.
Setelah dari kantor Regional X BKN Denpasar, Asman langsung menuju Gedung Art Centre, Denpasar untuk memantau pelamar CPNS dengan pendidikan SMA untuk melakukan pengukuran tinggi badan.
Juga verifikasi berkas asli. Untuk jumlah peserta SLTA ada sebanyak 4.343 peserta. Jadi, kuota dari Bali untuk SLTA berjumlah 199 orang dan S1 berjumlah 250 orang.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Bali ada pelamar yang gugur sebelum mengikuti tes karena masalah administrasi kependudukan. Ini dianggap tidak memenuhi syarat.
Pelamar yang gagal ikut tes itu bernama Ilham, karena tidak memiliki kartu identitas penduduk (KTP) Bali. Dia KTP- nya memakai KTP Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Saat ditemui, Ilham mengaku sangat kecewa dengan keputusan panitia melarang dia ikut CAT. Pria berusia 26 tahun ini mengatakan bahwa persyaratan keterangan domisili yang tertulis itu tidak jelas.
Meski Ilham sudah tinggal selama 7 tahun di Bali, tapi dia memang belum memiliki KTP Bali atau surat keterangan domisili di Denpasar.
“Saya berharap ke depannya harus lebih jelas lagi surat keterangan domisili,” tandas alumni Fakultas MIPA Universitas Udayana (Unud) ini.