DENPASAR – Tanggal 8 Oktober 2020 lalu, aksi besar-besaran yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa, buruh dan masyarakat lainnya di Denpasar ternyata tak membuat lonjakan kasus positif Covid 19 di Bali.
Hal ini dapat dilihat beberapa hari belakangan ini, kasus penularan Covid-19 di Bali memang tetap ada tetapi cenderung menurun. Sedangkan kasus sembuh justru kian meningkat.
Sebagaimana data yang disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid 19 di Bali, pada hari Senin (12/10) ini, atau empat hari setelah demonstrasi besar itu, kasus positif Covid-19 mengalami penurunan yang cukup tajam. Di mana angkanya di bawah 100. Persisnya sebanyak 93 orang.
Menurun dari yang biasanya sampai di batas angka 100 orang lebih. Sehingga secara kumulatif menjadi 10.228 orang. Sedangkan yang sembuh angkanya melonjak naik sebanyak 138 orang. Sehingga secara kumulatif menjadi 8.834 orang.
Untuk yang meninggal juga masih ada penambahan. Namun, jumlahnya 3 orang dan secara komulatif menjadi 324 orang dan yang masih perawatan sebanyak 1.070 orang.
Lalu apa benar ribuan massa kemarin tak ada yang positif Covid-19? Abror Toriq Tanjila selaku juru bicara aksi demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Denpasar, saat dikonfirmasi menyebut pihaknya belum ada yang mendengar bahwa dari sejumlah massa aksi mengalami Covid 19. “Sejauh ini belum ada kabar soal itu (massa positif Covid-19),” ujarnya.