29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:46 AM WIB

Tekan Kriminalitas, Pasang CCTV di Publik Area, Sayang Faktanya Begini

SEMARAPURA – Kabupaten Klungkung sejak beberapa tahun ini dihiasi dengan keberadaan CCTV, terutamanya di tempat fasilitas umum.

Keberadaan CCTV disebut-sebut untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Mengingat salah satu tujuannya untuk mencegah oknum masyarakat melakukan tindakan kriminal lantaran prilakunya akan terekam.

Hanya saja di tengah-tengah upaya Pemkab Klungkung menambah jumlah CCTV, sejumlah CCTV kedapatan mati dan kini belum bisa diperbaiki.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Klungkung, I Wayan Parna, mengungkapkan, ada puluhan CCTV yang menghiasi Kabupaten Klungkung sejak beberapa tahun terakhir.

Seperti di 11 CCTV di sejumlah titik di jalan raya, 10 CCTV di Lapangan Puputan Klungkung, 8 CCTV di Balai Budaya, 6 CCTV di Monumen Puputan Klungkung dan 16 CCTV di Pasar Umum Galiran.

“Tahun 2021 mendatang, rencananya akan ditambah 6 CCTV lagi yang tersebar di Pelabuhan Tribuana, Banjar Bias, Sampalan, Toya Pakeh, Pertigaan Kantor Camat Klungkung, Perempatan Klotok, dan Pertigaan Kali Unda,” bebernya.

Menurutnya, keberadaan CCTV ini sangat membantu. Selain bisa diakses masyarakat untuk memantau kemacetan, juga kerap digunakan pihak kepolisian untuk mengungkapkan kasus tindak kriminal.

Bahkan rencana pemasangan CCTV di Perempatan Klotok berdasar ide Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta untuk mencegah aksi balapan liar di kawasan tersebut.

Sebab beberapa kali terpantau ada aksi balapan liar di sekitar kawasan tersebut. “CCTV ini dipasang untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” katanya.

Hanya saja di tengah upaya Pemkab Klungkung menambah CCTV demi kenyamanan masyarakat, ada tiga CCTV kedapatan tidak berfungsi sejak beberapa hari terakhir.

Yakni CCTV di Lepang, Simpang Lima Semarapura, dan Goa Lawah. Menurutnya kerusakan CCTV itu wajar terjadi lantaran pengadaannya telah dilakukan tahun 2017 lalu.

Pihaknya telah berupaya agar CCTV itu bisa segera diperbaiki, namun belum juga bisa berfungsi.

Sehingga diputuskan untuk pengadaan 3 CCTV baru di APBD Perubahan 2020 untuk mengganti CCTV yang rusak tersebut. “Per titik pemasangan CCTV itu anggarannya Rp 37,5 juta,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Kabupaten Klungkung sejak beberapa tahun ini dihiasi dengan keberadaan CCTV, terutamanya di tempat fasilitas umum.

Keberadaan CCTV disebut-sebut untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Mengingat salah satu tujuannya untuk mencegah oknum masyarakat melakukan tindakan kriminal lantaran prilakunya akan terekam.

Hanya saja di tengah-tengah upaya Pemkab Klungkung menambah jumlah CCTV, sejumlah CCTV kedapatan mati dan kini belum bisa diperbaiki.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Klungkung, I Wayan Parna, mengungkapkan, ada puluhan CCTV yang menghiasi Kabupaten Klungkung sejak beberapa tahun terakhir.

Seperti di 11 CCTV di sejumlah titik di jalan raya, 10 CCTV di Lapangan Puputan Klungkung, 8 CCTV di Balai Budaya, 6 CCTV di Monumen Puputan Klungkung dan 16 CCTV di Pasar Umum Galiran.

“Tahun 2021 mendatang, rencananya akan ditambah 6 CCTV lagi yang tersebar di Pelabuhan Tribuana, Banjar Bias, Sampalan, Toya Pakeh, Pertigaan Kantor Camat Klungkung, Perempatan Klotok, dan Pertigaan Kali Unda,” bebernya.

Menurutnya, keberadaan CCTV ini sangat membantu. Selain bisa diakses masyarakat untuk memantau kemacetan, juga kerap digunakan pihak kepolisian untuk mengungkapkan kasus tindak kriminal.

Bahkan rencana pemasangan CCTV di Perempatan Klotok berdasar ide Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta untuk mencegah aksi balapan liar di kawasan tersebut.

Sebab beberapa kali terpantau ada aksi balapan liar di sekitar kawasan tersebut. “CCTV ini dipasang untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” katanya.

Hanya saja di tengah upaya Pemkab Klungkung menambah CCTV demi kenyamanan masyarakat, ada tiga CCTV kedapatan tidak berfungsi sejak beberapa hari terakhir.

Yakni CCTV di Lepang, Simpang Lima Semarapura, dan Goa Lawah. Menurutnya kerusakan CCTV itu wajar terjadi lantaran pengadaannya telah dilakukan tahun 2017 lalu.

Pihaknya telah berupaya agar CCTV itu bisa segera diperbaiki, namun belum juga bisa berfungsi.

Sehingga diputuskan untuk pengadaan 3 CCTV baru di APBD Perubahan 2020 untuk mengganti CCTV yang rusak tersebut. “Per titik pemasangan CCTV itu anggarannya Rp 37,5 juta,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/