33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:23 PM WIB

Dipecat Sesama Karyawan, Komisi II DPRD Bali: Sadis Itu

DENPASAR – Melalui tulisan tangan sederhana yang dituangkan di atas secarik kertas, Muhamad Nur Ilham memberanikan diri datang ke DPRD Bali.

Pria asal Makasar itu mengaku mewakili teman-temannya sebagai sekuriti yang dipekerjakan PT. Gema Wisesa Multi Jasa (GWS) di Bandara Ngurah Rai.

Ilham –sapaan akrabnya, mengaku dirinya dan kawannya dipecat sepihak oleh seorang perempuan yang juga sekuriti berinisial YN.

Ilham tidak terima karena YN hanya sebagai komandan regu (danru) bisa memecatnya. Apalagi pemecatan dilakukan secara lisan tanpa melalui prosedur semestinya.

Ironisnya, menurut Ilham, pemecatan dirinya itu seperti direstui PT. GWS dan PT. Aerowisata Catering Servis (ACS) sebagai induk dari PT. GWS.

“Yang sudah dipecat oleh Bu YN dua orang. Yang mengundurkan diri karena takut empat orang. Dan, yang bersurat ke perusahaan pusat karena tidak nyaman sembilan orang,” beber Ilham kemarin.

Ilham sendiri sebagai tenaga kontrak di PT. GWS mengaku tidak tahu alasan dirinya dipecat.

Menurut Ilham, dirinya dipecat YN karena dituduh mangkir kerja selama lima hari berturut-turut.

“Saya dipecat YN secara lisan. Tanpa ada surat peringatan atau proses pemanggilan dulu. YN itu danru bukan HRD. Kan tidak lucu danru bisa mecat karyawan,” sindirnya.

Total tenaga sekuriti di PT. GWS sebanyak 39 orang. Dengan ulah YN, banyak sekuriti yang mulai resah. “Hampir 95 persen sekarang teman-teman merasa resah,” tukasnya.   

Curhat Ilham didengar dan ditanggapi langsung Ketua Komisi II DPRD Bali, Ketut Suwandhi. Dari cerita yang disampaikan Ilham, Suwandhi menilai semua karyawan takut dengan YN.

Sebab, YN seolah-olah wakil dari perusahaan PT. GWS maupun PT. ACS. “Sadis-sadis ini. Pemecatan secara lisan tanpa ada peringatan dan pemanggilan. Tata krama ketenagakerjaan tidak dipakai,” tandas Suwandhi.

Pria yang dijuluki “Jenderal Kota” itu sangat menyayangkan sikap YN maupun perusahaan. Menurut dia, semestinya perusahaan mendengar dan melihat apa yang dialami karyawannya.

 “Kami akan panggil mereka. Kalau mereka tidak datang, kami yang datang bersama Dinas Tenaga Kerja,” tukasnya.

Human Resources Development (HRD) PT. GWS, Putu Sri Wedayanti, membantah ada pemecatan sepihak. “Ah Pemecatan? Kami tidak ada pemecatan,” bantahnya.

Namun, setelah diuraikan kronologi pemecatan yang disampaikan versi Ilham, perempuan yang biasa dipanggil Weda itu mengklarifikasi.

Dijelaskan, sejatinya masalah yang menerpa Ilham dan Faisal dengan YN adalah masalah pribadi. YN menyebut Ilham mangkir kerja selama lima hari, sehingga dianggap mengundurkan diri.

Saat dikejar status YN juga sekuriti yang tidak memiliki kewenangan memecat, Weda tak menampik. Katanya, tugas YN sebagai danru mengontrol anggotanya jika tidak masuk 1 – 2 hari wajib menghubungi.

Tapi kenapa bisa memecat? “Saya tidak tahu cerita di lapangan. Saya tidak mungkin breifing ke lapangan. Laporan dari (YN) bahwa Ilham setelah tiga hari pulang ke kampung tidak masuk,” kelitnya.

Yang menarik, Weda juga sering mendapat curhat dari sekuriti lain jika sikap YN memang keras dan galak. Terkait kasus Ilham, Weda sudah mengonfirmasi YN.

Nah, YN sendiri mengakui jika bersikap kasar. “Bu YN bilang, ‘saya waktu itu emosi sekali sampai keluar kata-kata kasar, pecat.’ Artinya ada bahasa itu (pecat) keluar. Tapi, Bu YN sudah minta maaf dan masalahnya sudah klir,” tukasnya.

Menurut dia, perusahaan bersedia kembali menerima Ilham jika Ilham mau datang ke kantor. Pihaknya hanya akan memberikan SP pada Ilham.

DENPASAR – Melalui tulisan tangan sederhana yang dituangkan di atas secarik kertas, Muhamad Nur Ilham memberanikan diri datang ke DPRD Bali.

Pria asal Makasar itu mengaku mewakili teman-temannya sebagai sekuriti yang dipekerjakan PT. Gema Wisesa Multi Jasa (GWS) di Bandara Ngurah Rai.

Ilham –sapaan akrabnya, mengaku dirinya dan kawannya dipecat sepihak oleh seorang perempuan yang juga sekuriti berinisial YN.

Ilham tidak terima karena YN hanya sebagai komandan regu (danru) bisa memecatnya. Apalagi pemecatan dilakukan secara lisan tanpa melalui prosedur semestinya.

Ironisnya, menurut Ilham, pemecatan dirinya itu seperti direstui PT. GWS dan PT. Aerowisata Catering Servis (ACS) sebagai induk dari PT. GWS.

“Yang sudah dipecat oleh Bu YN dua orang. Yang mengundurkan diri karena takut empat orang. Dan, yang bersurat ke perusahaan pusat karena tidak nyaman sembilan orang,” beber Ilham kemarin.

Ilham sendiri sebagai tenaga kontrak di PT. GWS mengaku tidak tahu alasan dirinya dipecat.

Menurut Ilham, dirinya dipecat YN karena dituduh mangkir kerja selama lima hari berturut-turut.

“Saya dipecat YN secara lisan. Tanpa ada surat peringatan atau proses pemanggilan dulu. YN itu danru bukan HRD. Kan tidak lucu danru bisa mecat karyawan,” sindirnya.

Total tenaga sekuriti di PT. GWS sebanyak 39 orang. Dengan ulah YN, banyak sekuriti yang mulai resah. “Hampir 95 persen sekarang teman-teman merasa resah,” tukasnya.   

Curhat Ilham didengar dan ditanggapi langsung Ketua Komisi II DPRD Bali, Ketut Suwandhi. Dari cerita yang disampaikan Ilham, Suwandhi menilai semua karyawan takut dengan YN.

Sebab, YN seolah-olah wakil dari perusahaan PT. GWS maupun PT. ACS. “Sadis-sadis ini. Pemecatan secara lisan tanpa ada peringatan dan pemanggilan. Tata krama ketenagakerjaan tidak dipakai,” tandas Suwandhi.

Pria yang dijuluki “Jenderal Kota” itu sangat menyayangkan sikap YN maupun perusahaan. Menurut dia, semestinya perusahaan mendengar dan melihat apa yang dialami karyawannya.

 “Kami akan panggil mereka. Kalau mereka tidak datang, kami yang datang bersama Dinas Tenaga Kerja,” tukasnya.

Human Resources Development (HRD) PT. GWS, Putu Sri Wedayanti, membantah ada pemecatan sepihak. “Ah Pemecatan? Kami tidak ada pemecatan,” bantahnya.

Namun, setelah diuraikan kronologi pemecatan yang disampaikan versi Ilham, perempuan yang biasa dipanggil Weda itu mengklarifikasi.

Dijelaskan, sejatinya masalah yang menerpa Ilham dan Faisal dengan YN adalah masalah pribadi. YN menyebut Ilham mangkir kerja selama lima hari, sehingga dianggap mengundurkan diri.

Saat dikejar status YN juga sekuriti yang tidak memiliki kewenangan memecat, Weda tak menampik. Katanya, tugas YN sebagai danru mengontrol anggotanya jika tidak masuk 1 – 2 hari wajib menghubungi.

Tapi kenapa bisa memecat? “Saya tidak tahu cerita di lapangan. Saya tidak mungkin breifing ke lapangan. Laporan dari (YN) bahwa Ilham setelah tiga hari pulang ke kampung tidak masuk,” kelitnya.

Yang menarik, Weda juga sering mendapat curhat dari sekuriti lain jika sikap YN memang keras dan galak. Terkait kasus Ilham, Weda sudah mengonfirmasi YN.

Nah, YN sendiri mengakui jika bersikap kasar. “Bu YN bilang, ‘saya waktu itu emosi sekali sampai keluar kata-kata kasar, pecat.’ Artinya ada bahasa itu (pecat) keluar. Tapi, Bu YN sudah minta maaf dan masalahnya sudah klir,” tukasnya.

Menurut dia, perusahaan bersedia kembali menerima Ilham jika Ilham mau datang ke kantor. Pihaknya hanya akan memberikan SP pada Ilham.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/