DENPASAR – Masyarakat Bali tidak perlu lagi jauh-jauh ke Surabaya, Bandung dan Jakarta untuk melakukan operasi lasik (laser assisted insitu keratomileusis).
Ini menyusul RS Mata Bali Mandara atau RS Indera sukses melakukan uji coba operasi lasik lebih dari 13 kali.
Operasi lasik adalah operasi mata dengan laser yang tujuannya untuk mengoreksi masalah penglihatan seperti mata minus, plus dan lainnya.
Direktur RS Indera, dr. Ni Made Yuniti menjelaskan, operasi lasik untuk masyarakat luas akan di launching akhir Februari ini.
RS mata terbesar di wilayah Nusa Tenggara itu sudah menyiapkan tiga dokter ahli. Alat medis untuk operasi lasik diimpor langsung dari Jerman senilai Rp 19 miliar.
Menurut Yuniti, sebagian besar peralatan medis memang didatangkan dari luar negeri. Sebab, alat-alat itu memang hanya diproduksi di luar negeri.
“Alatnya dari Jerman ada dua, keduanya sudah siap dan sukses uji coba,” jelas Yuniti kepada Jawa Pos Radar Bali.
Para dokter yang disiapkan untuk operasi lasik menjalani pelatihan khusus. Tidak hanya diberikan teori, tapi juga dilatih langsung seorang profesor spesialis lasik dari Malaysia.
Pelatihan dilakukan melalui media video conference. Yang menarik, sebelum mengoperasi mata manusia, para dokter menjalani latihan mengoperasi mata babi dan kambing.
Masing-masing dokter ditugasi mengoperasi lima mata babi atau kambing. Setelah lulus baru dilanjutkan tahap berikutnya, yaitu mata manusia.
Itupun masih harus dengan pendampingan ahli. Kenapa mata babi dan kambing? “Karena mata babi dan kambing yang mudah didapat untuk uji coba. Kami juga nggak mungkin uji coba pakai mata manusia,” selorohnya.
Satu orang dokter juga diwajibkan lulus mengoperasi 13 mata manusia. Setelah lulus memperbaiki 13 mata manusia, maka dokter baru boleh memasuki tahap mandiri.
Meski sudah mandiri, dokter wajib lapor kepada pengawas dan pembimbingnya. “Astungkara, selama menangani operasi lasik 13 mata manusia, semua lancar tidak ada masalah,” imbuhnya.