MANGUPURA – Di Kabupaten Badung masih tetap menerapkan pembelajaran sistem online atau daring kepada para siswa.
Namun, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (Disdikpora) Badung juga menerjunkan tim pengawas untuk melakukan evaluasi di lapangan.
“Kami terjunkan tim pengawas yang sudah memantau pembelajaran online atau daring. Pelaksanaannya memang ada beberapa permasalahan yang muncul di lapangan, tapi kita sudah antisipasi,” jelas Kadisdikpora Badung I Ketut Widia Astika.
Ada beberapa kendala seperti masalah kuota. Sebab situasi sekarang ada sejumlah orang tua murid yang memang tidak bekerja.
Namun, diharapkan sekolah memakai dana bos untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu masalah signal, jaringan wifi.
Tapi, Dinas Kominfo Badung telah melakukan inovasi untuk bisa memanfaatkan wifi gratis kepada para siswa. Masalah lain juga perihal pengawasan murid di rumah.
Karena tidak semudah mengawasi seperti tatap muka. Belum lagi suasana rumah tidak sepenuhnya suasana belajar.
“Kita sangat berharap kepada orang tua mudah-mudahan punya cukup waktu mengawasi anak-anak. Kita juga tidak memaksa.
Para guru juga tidak mungkin memantau ke rumah-rumah. Harapan kita orang tua membantu kita memberi perhatian pembelajaran daring ini.
Kita juga tidak bisa memaksa jika orang tua sibuk bekerja. Artinya kelihatan sepele tetapi tidak sederhana,” bebernya.
Pihaknya juga telah sempat berkoordinasi dengan Kadiskes Badung perihal situasi Covid-19 ini. Namun saat ini sementara masih menerapkan sistem pembelajaran online.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kadiskes, sementara mengarah ke orange mudah-mudahan situasi semakin membaik,” ungkapnya.
Sementara tak berani menargetkan kapan dilakukan sistem pembelajaran tatap muka. Karena harus melihat perkembangan kasus covid-19.
“Kalau pun nanti mengarah ke kuning tentu harus seizin bapak Bupati. Namun kalau dibuka tentu sangat selektif. Kami sangat takut sekali, biar tidak terjadi klaster baru,” pungkasnya.
