26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:36 AM WIB

Badung Siapkan Lab PCR, Siap Uji Coba Pertengahan Oktober ini

MANGUPURA ­– RSD Mangusada bakal segera dilengkapi alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi penyakit Corona yang diderita pasien.

Jika tidak ada aral melintang, alat PCR ini bakal diujicoba 17 Oktober nanti. Kepala Dinas  Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, bantuan satu alat PCR ini sebagai bentuk dukungan Pemprov Bali dalam upaya mengatasi Covid-19.

Alat PCR berguna untuk melakukan pemeriksaan testing Covid-19. Ia juga mengingatkan bahwa upaya untuk mengatasi Covid ini dengan 3M

(memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) serta diupayakan pelayanan dengan 3T yakni tracing (penelusuran), testing (pengujian) dan treatment (perawatan).

“Kami harapkan kita konsisten dengan 3T ini dan di masyarakat disiplin menerapkan 3 M,” terang Suarjaya dalam peninjauan lab PCR di RSD Mangusada. 

Peninjauan tersebut dihadiri Pjs. Bupati Badung I Ketut Lihadnyana sekaligus penyerahan alat PCR secara simbolis oleh Pemerintah Provinsi Bali kepada Pemkab Badung.

Sementara itu, Pjs. Bupati Badung Ketut Lihadnyana mengatakan, setiap saat dilakukan koordinasi dan menginstruksikan kepada jajaran Dinas Kesehatan untuk tangani Covid-19 di hulu.

Sementara di hilir secara massif akan dilakukan edukasi kepada masyarakat untuk melaksanakan 3M dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Kami harapkan di Badung akan sebanyak-banyaknya dilakukan tracing dan testing. Jangan takut kalau kasus di Badung banyak, saya lebih condong memberikan sebuah gambaran nyata kepada masyarakat atas terkonfirmasi Covid-19,” jelasnya. 

Terkait operasional alat PCR di RSD Mangusada akan diperuntukkan untuk wilayah Mengwi, Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan.

Sedangkan untuk Badung Utara rencananya dilayani di Puskesmas Abiansemal 1 yang nantinya didorong menjadi rumah sakit.

“Atas kerjasama dan koordinasi yang baik dalam menangani Covid-19. Mudah-mudahan Badung dan Bali bisa keluar dari wabah ini.

Karena wabah ini sangat mengganggu tatanan sosial ekonomi masyarakat. Penanganan Covid ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, diperlukan kerjasama seluruh komponen masyarakat,” tambahnya. 

Direktur RSD Mangusada dr. I Ketut Japa mengatakan telah menyiapkan tempat, SDM termasuk penunjang untuk operasional alat PCR ini.

Diperkirakan tanggal 17 Oktober, lab PCR sudah dapat diuji coba. “Sebelum uji coba, kami akan lakukan pelatihan kepada SDM yang akan mengoperasikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diuji coba,” kata dr Ketut Japa. 

Kata dia, dengan alat ini, target pemeriksaan per hari sebanyak 90 sampel, sehingga penanganan Covid-19 di Badung akan lebih cepat, khususnya dalam hal mengetahui hasilnya.

Karena sejauh ini kendalanya memang belum punya lab PCR. Sehingga harus mengirim sampel ke RS PTN Unud, Universitas Warmadewa, dan RSUP Sanglah yang memerlukan waktu 4-7 hari.

Sehingga penanganan pasien terhambat gara-gara hasil tidak datang. “Dengan adanya lab PCR, pagi kita ambil swab, paling cepat sore hasilnya sudah kita dapat.

Dalam waktu sekitar 8-9 jam hasilnya sudah diketahui. Penanganan pasien dapat lebih cepat, memastikan pasien terkena Covid atau tidak,

sehingga penanganan pasien akan lebih cepat, apa dipulangkan atau di karantina,” pungkas dr. Ketut Japa. 

MANGUPURA ­– RSD Mangusada bakal segera dilengkapi alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi penyakit Corona yang diderita pasien.

Jika tidak ada aral melintang, alat PCR ini bakal diujicoba 17 Oktober nanti. Kepala Dinas  Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, bantuan satu alat PCR ini sebagai bentuk dukungan Pemprov Bali dalam upaya mengatasi Covid-19.

Alat PCR berguna untuk melakukan pemeriksaan testing Covid-19. Ia juga mengingatkan bahwa upaya untuk mengatasi Covid ini dengan 3M

(memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) serta diupayakan pelayanan dengan 3T yakni tracing (penelusuran), testing (pengujian) dan treatment (perawatan).

“Kami harapkan kita konsisten dengan 3T ini dan di masyarakat disiplin menerapkan 3 M,” terang Suarjaya dalam peninjauan lab PCR di RSD Mangusada. 

Peninjauan tersebut dihadiri Pjs. Bupati Badung I Ketut Lihadnyana sekaligus penyerahan alat PCR secara simbolis oleh Pemerintah Provinsi Bali kepada Pemkab Badung.

Sementara itu, Pjs. Bupati Badung Ketut Lihadnyana mengatakan, setiap saat dilakukan koordinasi dan menginstruksikan kepada jajaran Dinas Kesehatan untuk tangani Covid-19 di hulu.

Sementara di hilir secara massif akan dilakukan edukasi kepada masyarakat untuk melaksanakan 3M dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Kami harapkan di Badung akan sebanyak-banyaknya dilakukan tracing dan testing. Jangan takut kalau kasus di Badung banyak, saya lebih condong memberikan sebuah gambaran nyata kepada masyarakat atas terkonfirmasi Covid-19,” jelasnya. 

Terkait operasional alat PCR di RSD Mangusada akan diperuntukkan untuk wilayah Mengwi, Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan.

Sedangkan untuk Badung Utara rencananya dilayani di Puskesmas Abiansemal 1 yang nantinya didorong menjadi rumah sakit.

“Atas kerjasama dan koordinasi yang baik dalam menangani Covid-19. Mudah-mudahan Badung dan Bali bisa keluar dari wabah ini.

Karena wabah ini sangat mengganggu tatanan sosial ekonomi masyarakat. Penanganan Covid ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, diperlukan kerjasama seluruh komponen masyarakat,” tambahnya. 

Direktur RSD Mangusada dr. I Ketut Japa mengatakan telah menyiapkan tempat, SDM termasuk penunjang untuk operasional alat PCR ini.

Diperkirakan tanggal 17 Oktober, lab PCR sudah dapat diuji coba. “Sebelum uji coba, kami akan lakukan pelatihan kepada SDM yang akan mengoperasikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa diuji coba,” kata dr Ketut Japa. 

Kata dia, dengan alat ini, target pemeriksaan per hari sebanyak 90 sampel, sehingga penanganan Covid-19 di Badung akan lebih cepat, khususnya dalam hal mengetahui hasilnya.

Karena sejauh ini kendalanya memang belum punya lab PCR. Sehingga harus mengirim sampel ke RS PTN Unud, Universitas Warmadewa, dan RSUP Sanglah yang memerlukan waktu 4-7 hari.

Sehingga penanganan pasien terhambat gara-gara hasil tidak datang. “Dengan adanya lab PCR, pagi kita ambil swab, paling cepat sore hasilnya sudah kita dapat.

Dalam waktu sekitar 8-9 jam hasilnya sudah diketahui. Penanganan pasien dapat lebih cepat, memastikan pasien terkena Covid atau tidak,

sehingga penanganan pasien akan lebih cepat, apa dipulangkan atau di karantina,” pungkas dr. Ketut Japa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/