27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:08 AM WIB

Nasib Bedawang Nala Belum Jelas, Ini Penjelasan Jasamarga Bali Tol…

DENPASAR – Untuk mendongkrak bisnis PT Jasamarga Bali Tol (JBT) dengan harapan meningkatkan pendapatan, sempat mencuat pengembangan rest area di Lokasi Tol Bali Mandara.

Namun bangunan yang diberi nama bedawang nala yang awalnya direncanakan dibangun pada akhir 2017 tersebut hingga saat ini belum jelas keberadaannya.

Direktur Utama PT JBT Akhmad Tito Karim mengungkapkan, pengembangan proyek bedawang nala mengacu dari konsep operasional Jalan Tol.

Seperti prediksi kendaraan yang melintas, tarif tol, sehingga bisa memperkirakan pendapatan tiap tahun.

“Jadi semua sudah di konsep, sama hal nya seperti kapan hutang lunas, kapan menikmati laba. Begitu konsep proyek bedawang nala ini,” ujar Tito Karim.

Yang jelas, rencana pengembangan rest area di Tol Bali Mandara ini mulai digagas. Dari segi desain dan juga beberapa kajian.

Dalam konsep tersebut, masyarakat tidak hanya melewati jalan tol saja, namun juga bisa bersantai di area pelayanan wisata. Seperti nongkrong, misalnya.

“Jadi, bisa santai sambil minum makan, terlebih pemandangan sangat mendukung,” bebernya. Tito Karim mengaku, hingga saat ini beberapa proses telah diselesaikan mulai dari desain,

koordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Pemprov Bali agar rest area yang anggaranya mencapai Rp 300 miliar ini bisa cepat terlaksana.

“Sampai sekarang memang belum ada kepastian kapan akan dibangun, dari kami ingin cepat terealisasi,” pungkasnya

DENPASAR – Untuk mendongkrak bisnis PT Jasamarga Bali Tol (JBT) dengan harapan meningkatkan pendapatan, sempat mencuat pengembangan rest area di Lokasi Tol Bali Mandara.

Namun bangunan yang diberi nama bedawang nala yang awalnya direncanakan dibangun pada akhir 2017 tersebut hingga saat ini belum jelas keberadaannya.

Direktur Utama PT JBT Akhmad Tito Karim mengungkapkan, pengembangan proyek bedawang nala mengacu dari konsep operasional Jalan Tol.

Seperti prediksi kendaraan yang melintas, tarif tol, sehingga bisa memperkirakan pendapatan tiap tahun.

“Jadi semua sudah di konsep, sama hal nya seperti kapan hutang lunas, kapan menikmati laba. Begitu konsep proyek bedawang nala ini,” ujar Tito Karim.

Yang jelas, rencana pengembangan rest area di Tol Bali Mandara ini mulai digagas. Dari segi desain dan juga beberapa kajian.

Dalam konsep tersebut, masyarakat tidak hanya melewati jalan tol saja, namun juga bisa bersantai di area pelayanan wisata. Seperti nongkrong, misalnya.

“Jadi, bisa santai sambil minum makan, terlebih pemandangan sangat mendukung,” bebernya. Tito Karim mengaku, hingga saat ini beberapa proses telah diselesaikan mulai dari desain,

koordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Pemprov Bali agar rest area yang anggaranya mencapai Rp 300 miliar ini bisa cepat terlaksana.

“Sampai sekarang memang belum ada kepastian kapan akan dibangun, dari kami ingin cepat terealisasi,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/