27.3 C
Jakarta
2 Mei 2024, 6:57 AM WIB

TEGAS! Menpar Beri Lampu Hijau Buka Toko Mafia Tiongkok, Koster Tolak

DENPASAR – Tegas! Gubernur Bali Wayan Koster dengan tegas menolak toko mafia pariwisata milik Tiongkok yang sempat ditutup, dibuka kembali.

Ditemui kemarin, Koster membenarkan Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya memberi lampu hijau kepada toko-toko tersebut untuk beroperasi kembali. 

“Kalau buka lagi, kami akan tutup lagi. Arif Yahya (Menpar RI) yang memberi lampu hijau. Kalau kami sih nggak. Saya sudah mengutus Wagub menjelaskan masalah ini ke menteri pariwisata,” ujar Koster.

Menurutnya, walaupun ada usaha dari toko mafia Tiongkok itu yang memiliki izin, tapi  mereka berjualan secara tidak benar. Atau menyalahgunakan izin.

“Itu memang berizin, tapi perizinannya harus berjalan dengan benar.  Selama  ini kan ada penyimpangan, kalau buka harus ada persyaratan,” katanya. 

Ia meminta harus ada persyaratan yang harus diikuti oleh para pengusaha Tiongkok tersebut. Supaya tidak lagi ada wisata yang murahan di Bali.

Mantan anggota DPR RI ini mengakui memang terjadi penurunan wisatawan, tapi tidak lantas membuka jalan bagi mafia pariwisata untuk beraksi kembali. 

“Memang  turun tapi kalau murahan, untuk apa coba. Pak wagub besok (hari ini) ke Jakarta menjelaskan masalah ini ke menteri pariwisata,” tukasnya. 

 

DENPASAR – Tegas! Gubernur Bali Wayan Koster dengan tegas menolak toko mafia pariwisata milik Tiongkok yang sempat ditutup, dibuka kembali.

Ditemui kemarin, Koster membenarkan Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya memberi lampu hijau kepada toko-toko tersebut untuk beroperasi kembali. 

“Kalau buka lagi, kami akan tutup lagi. Arif Yahya (Menpar RI) yang memberi lampu hijau. Kalau kami sih nggak. Saya sudah mengutus Wagub menjelaskan masalah ini ke menteri pariwisata,” ujar Koster.

Menurutnya, walaupun ada usaha dari toko mafia Tiongkok itu yang memiliki izin, tapi  mereka berjualan secara tidak benar. Atau menyalahgunakan izin.

“Itu memang berizin, tapi perizinannya harus berjalan dengan benar.  Selama  ini kan ada penyimpangan, kalau buka harus ada persyaratan,” katanya. 

Ia meminta harus ada persyaratan yang harus diikuti oleh para pengusaha Tiongkok tersebut. Supaya tidak lagi ada wisata yang murahan di Bali.

Mantan anggota DPR RI ini mengakui memang terjadi penurunan wisatawan, tapi tidak lantas membuka jalan bagi mafia pariwisata untuk beraksi kembali. 

“Memang  turun tapi kalau murahan, untuk apa coba. Pak wagub besok (hari ini) ke Jakarta menjelaskan masalah ini ke menteri pariwisata,” tukasnya. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/