RadarBali.com – Nahas menimpa Keli, 35 seorang anak buah kapal ikan (ABK) asal Semarang, Jawa Tengah.
Sebagian tubuhnya terbakar terkena ledakan kompor gas. Pria yang kesehariannya mengais rejeki di tengah laut ini tersembur api dari kompor gas.
Rekan kerja korban, Joko, saat ditemui di ruang IGD RS Sanglah, Denpasar, Kamis (17/11) kemarin mengungkapkan, peristiwa nahas yang menimpa Keli terjadi saat mereka sedang berada di tengah laut.
Kejadian berawal saat Keli hendak memasak mie kuah di dalam dapur kapal. Kompor gas dihidupkan bolak balik oleh Keli.
Namun tak kunjung menyala. Saking kesal kompor gas dihidupkan namun tak dapat menyala, justru gasnya dibiarkan keluar begitu saja.
Saat hendak menghidupkan kembali kompor gas, seketika gas menyambar api yang menyala dan kompor pun meledak.
“Saya mendengar suara ledakan langsung berlari untuk menyelamatkan Keli. Namun sebagain tubuh Keli telah mengalami luka bakar,” ungkap pria yang beralamat di Jalan Raya Sesetan, Denpasar.
Menurut Joko, luka bakar yang dialami Keli yakni berada kulit wajah dan kedua telapak tangannya dengan kondisi mengelepuh dan terkupas.
Dengan derajat luka bakar 45 persen. Posisi kapal saat kompor meledak berada di tengah laut. Hal itu membuat luka bakar yang dialami Keli hanya diobati dengan menggunakan obat seadanya.
Obat yang digunakan saat itu berupa obat salep (obat cina). “Seminggu lebih di tengah laut hanya pakai obat Cina. Saat itu kami berada di selat perairan Lombok. Kami tidak bisa bersandar untuk menuju ke pelabuhan. Karena lokasi cukup jauh,” ujar Joko.
Setelah tiba di pelabuhan Benoa kemarin, Keli langsung dilarikan ke RS Sanglah, Denpasar untuk mendapat pengobatan. Untuk biaya pengobatan di bayar umum.
Tapi, semua biaya pengobatan sudah ditanggung bos pemilik kapal. “Mudah-mudahan kondisinya lebih membaik,” harap Joko kepada rekan kerjanya.