DENPASAR – Meski Indonesia sedang dihadapkan dengan persoalan Covid 19, daya kritis masyarakat masih tetap ada.
Terutama terhadap kebijakan yang dinilai keliru. Hal itu ditunjukan melalui aksi-aksi yang digelar secara kreatif.
Di Jakarta misalnya. Aksi Kamisan yang biasanya dilakukan di depan Istana Negara, Jakarta Pusat digelar secara online.
Di Bali juga tak kalah menarik. Aksi turun ke jalan untuk menolak RUU Omnibus Law tetap berlangsung Kamis siang (19/3).
Pantauan radarbali.id di lapangan Parkir Timur Bajra Sandhi, Renon sebagai tempat titik kumpul, Barisan Rakyat Pro Demokrasi (BERAKSI)
tetap turun ke jalan namun dengan protap anjuran pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran virus Corona.
Sebelum aksi digelar, massa aksi menyemprotkan disinfektan dan memberi hand sanitizer kepada setiap massa dan juga aparat pengamanan.
Hal ini sesuai imbauan jauh-jauh hari Beraksi kepada massa aksi yang akan hadir dalam aksi kali ini.
Sempat ada negosiasi dengan pihak kepolisian yang meminta agar aksi ini tidak dilangsungkan. Namun, aksi akhirnya tetap berjalan hanya di titik kumpul saja.
Aksi diberikan waktu hanya 15 menit saja. Maka dengan cepat, massa aksi berkumpul dengan membentuk barisan.
Tentu dengan jarak tertentu. Selanjutnya, desinfektan pun disemprotkan ke massa aksi yang juga menggunakan masker ini.