33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:07 PM WIB

233 Kulit Selubung GWK Terpasang, Ketinggian Melebihi Patung Liberty

RadarBali.com – Pengembangan kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) terus dilakukan. Pengembangan di bawah manajemen PT Garuda Adhimarta Indonesia, ada tiga kawasan yang dipercantik.

Selain pembangunan patung yang dikerjakan seniman senior asal Tabanan, I Nyoman Nuarta, pintu masuk plaza juga dilakukan untuk mempercantik kawasan festival park.

Direktur PT. Garuda Adhimatra Indonesia (GWK) Seno Andhikawanto, dalam keterangannya menuturkan bahwa sejauh ini pembangunan

patung GWK yang tingginya mencapai 120 meter ini melebihi patung Liberty kebanggaan  Negeri Paman Sam, yang hanya memiliki ketinggian 93 meter.

Saat ini telah terpasang 233 modul (kulit lempengan) yang terbuat dari logam khusus. Untuk keseluruhan modul hingga proyek pembangunan selesai membutuhkan 754 modul.

“Akhir bulan ini akan memasang paruh Garudanya,” ujarnya kemarin. Patung ini kelak total beratnya mencapai 3.000 ton.

Dengan volume sembilan kali patung Liberty di New York, Amerika Serikat. Bahan pembuatan patung juga kualitas terbaik, dengan logam-logam impor.

Seperti  dari Jepang, kuningan dari Jerman, dan baja tahan karat dari Italia. Karena untuk jangka panjang. Hanya para senimannya saja yang dari Indonesia. 

Seluruh pengerjaan kawasan GWK termasuk patung ditarget selesai sebelum bulan Oktober 2018. Maklum, GWK dijadikan lokasi gala dinner untuk para peserta International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB).

Acara ini dijadwalkan  8 – 14 Oktober 2018 mendatang. “Kami optimistis  bisa selesai semuanya,” terangnya, bernada yakin.

Pembangunan patung ini memang penuh liku-liku. Karena diproyeksikan untuk mengatur tata ruang dengan jarak pandang sampai 20 kilometer.

Sehingga dari sini jadi terlihat lanskap panorama KutaSanurNusa Dua hingga Tanah Lot, Tabanan.

Bangunan ini juga diyakini bakal jadi ikon baru Bali, sekaligus jadi simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.

Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter.

Kelak kalau sudah rampung, akan jadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat yang ikonik tersebut.

GWK tak hanya sekadar bikin orang penasaran. Ini karena bangunan yang peletakan batu pertamanya dilakukan 8 Juni 1997 silam, di era Orde Baru  ini sudah mengalami enam presiden RI.

Silih berganti. Juga sudah melewati dua kali krisis ekonomi besar, yakni tahun 1998 dan 2008. Sementara disinggung mengenai anggaran, Seno belum bisa merinci secara detail.

Dia beralasan, ada perubahan lantaran harga bahan yang digunakan untuk pembuatan patung mengalami kenaikan. “Belum dihitung lagi. Kalau struktur bangunannya itu dari baja,” jelas Seno.

Dengan adanya pemugaran beberapa kawasan central termasuk patung GWK yang digadang-gadang bakal jadi ikon diklaim akan meningkatkan kunjungan hingga 3 kali lipat dari saat ini.

Sekarang kunjungan wisatawan dalam satu hari mencapai 300-an orang. Dari jumlah tersebut, 70 persen merupakan wisatawan mancanegara.

RadarBali.com – Pengembangan kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) terus dilakukan. Pengembangan di bawah manajemen PT Garuda Adhimarta Indonesia, ada tiga kawasan yang dipercantik.

Selain pembangunan patung yang dikerjakan seniman senior asal Tabanan, I Nyoman Nuarta, pintu masuk plaza juga dilakukan untuk mempercantik kawasan festival park.

Direktur PT. Garuda Adhimatra Indonesia (GWK) Seno Andhikawanto, dalam keterangannya menuturkan bahwa sejauh ini pembangunan

patung GWK yang tingginya mencapai 120 meter ini melebihi patung Liberty kebanggaan  Negeri Paman Sam, yang hanya memiliki ketinggian 93 meter.

Saat ini telah terpasang 233 modul (kulit lempengan) yang terbuat dari logam khusus. Untuk keseluruhan modul hingga proyek pembangunan selesai membutuhkan 754 modul.

“Akhir bulan ini akan memasang paruh Garudanya,” ujarnya kemarin. Patung ini kelak total beratnya mencapai 3.000 ton.

Dengan volume sembilan kali patung Liberty di New York, Amerika Serikat. Bahan pembuatan patung juga kualitas terbaik, dengan logam-logam impor.

Seperti  dari Jepang, kuningan dari Jerman, dan baja tahan karat dari Italia. Karena untuk jangka panjang. Hanya para senimannya saja yang dari Indonesia. 

Seluruh pengerjaan kawasan GWK termasuk patung ditarget selesai sebelum bulan Oktober 2018. Maklum, GWK dijadikan lokasi gala dinner untuk para peserta International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB).

Acara ini dijadwalkan  8 – 14 Oktober 2018 mendatang. “Kami optimistis  bisa selesai semuanya,” terangnya, bernada yakin.

Pembangunan patung ini memang penuh liku-liku. Karena diproyeksikan untuk mengatur tata ruang dengan jarak pandang sampai 20 kilometer.

Sehingga dari sini jadi terlihat lanskap panorama KutaSanurNusa Dua hingga Tanah Lot, Tabanan.

Bangunan ini juga diyakini bakal jadi ikon baru Bali, sekaligus jadi simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.

Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter.

Kelak kalau sudah rampung, akan jadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat yang ikonik tersebut.

GWK tak hanya sekadar bikin orang penasaran. Ini karena bangunan yang peletakan batu pertamanya dilakukan 8 Juni 1997 silam, di era Orde Baru  ini sudah mengalami enam presiden RI.

Silih berganti. Juga sudah melewati dua kali krisis ekonomi besar, yakni tahun 1998 dan 2008. Sementara disinggung mengenai anggaran, Seno belum bisa merinci secara detail.

Dia beralasan, ada perubahan lantaran harga bahan yang digunakan untuk pembuatan patung mengalami kenaikan. “Belum dihitung lagi. Kalau struktur bangunannya itu dari baja,” jelas Seno.

Dengan adanya pemugaran beberapa kawasan central termasuk patung GWK yang digadang-gadang bakal jadi ikon diklaim akan meningkatkan kunjungan hingga 3 kali lipat dari saat ini.

Sekarang kunjungan wisatawan dalam satu hari mencapai 300-an orang. Dari jumlah tersebut, 70 persen merupakan wisatawan mancanegara.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/