29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:06 AM WIB

Kualitas Alam Bali Menurun, Ini Indikasinya Versi Gubernur Koster

DENPASAR – Hari terus berganti. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan pun kian merosot. Kondisi tersebut membuat kualitas lingkungan di Bali kian menurun.

Untuk itu, Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar alam Bali ini harus segera diperbaiki. Fakta itu diungkap Koster saat menerima audiensi pimpinan BNI Kantor Cabang Denpasar di Rumah Jabatan Jaya Sabha kemarin.

“Kualitas tanah, air dan alam Bali ini belakangan terus menurun. Indikasinya banyak biota yang mati. Kunang-kunang, kakul, belut, sudah susah ditemui sekarang,” ujar Gubernur Koster.

Sebagai pemangku kebijakan, Gubernur Koster tentu harus memperbaiki dengan berbagai kebijakan.

Salah satunya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, yang secara tidak langsung juga berupaya mengurangi dampak bahan kimia terhadap tanah dan air. 

“Selain menghasilkan bahan pangan yang sehat, Perda ini juga bertujuan untuk memperbaiki kembali lingkungan yang sudah bertahun-tahun dicemari bahan kimia,” jelasnya. 

Kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sehat, dikatakan Gubernur Koster akan diupayakan agar menjadi sebuah gaya hidup masyarakat di Bali. 

“Untuk itu kita siapkan sistemnya, pembatasan sampah plastik, pengolahan sampah berbasis sumber, pertanian organik, dan seterusnya. Ini penting sebagai modal untuk menjaga ekosistem kita di Bali,” ujarnya. 

“Syukurnya, masyarakat di Bali sangat luar biasa penerimaannya. Menggeliat betul di lapangan. Negara-negara sahabat pun sangat memuji langkah ini,” imbuhnya.

DENPASAR – Hari terus berganti. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan pun kian merosot. Kondisi tersebut membuat kualitas lingkungan di Bali kian menurun.

Untuk itu, Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar alam Bali ini harus segera diperbaiki. Fakta itu diungkap Koster saat menerima audiensi pimpinan BNI Kantor Cabang Denpasar di Rumah Jabatan Jaya Sabha kemarin.

“Kualitas tanah, air dan alam Bali ini belakangan terus menurun. Indikasinya banyak biota yang mati. Kunang-kunang, kakul, belut, sudah susah ditemui sekarang,” ujar Gubernur Koster.

Sebagai pemangku kebijakan, Gubernur Koster tentu harus memperbaiki dengan berbagai kebijakan.

Salah satunya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, yang secara tidak langsung juga berupaya mengurangi dampak bahan kimia terhadap tanah dan air. 

“Selain menghasilkan bahan pangan yang sehat, Perda ini juga bertujuan untuk memperbaiki kembali lingkungan yang sudah bertahun-tahun dicemari bahan kimia,” jelasnya. 

Kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sehat, dikatakan Gubernur Koster akan diupayakan agar menjadi sebuah gaya hidup masyarakat di Bali. 

“Untuk itu kita siapkan sistemnya, pembatasan sampah plastik, pengolahan sampah berbasis sumber, pertanian organik, dan seterusnya. Ini penting sebagai modal untuk menjaga ekosistem kita di Bali,” ujarnya. 

“Syukurnya, masyarakat di Bali sangat luar biasa penerimaannya. Menggeliat betul di lapangan. Negara-negara sahabat pun sangat memuji langkah ini,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/