26.3 C
Jakarta
24 November 2024, 22:16 PM WIB

Body Part Pramugari Mia Tak Utuh, Keluarga Almarhumah Percaya Tim DVI

DENPASAR – Jenazah Pramugari Mia Tresetyani Wadu, 22, yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, disemayamkan di pemakaman Kristen, Mumbul, Nusa Dua, Kamis (21/1) hari ini.

Meski diketahui body part (bagian tubuh) pramugari Mia tidak utuh, keluarga sangat lapang dada. Keluarga menyerahkan dan mempercayai secara penuh kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.

Jika dikemudian hari ditemukan sisa body part pramugari Mia, maka akan dikuburkan ditempat layak oleh pihak DVI.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Yudi Irawan, kakak sepupu Mia mengatakan bahwa peti jenasah Pramugari Mia dikirim menggunakan pesawat Batik Air, dari Jakarta ke Bali.

Kemudian, prosesi penyerahan serah terima dari maskapai ke keluarga di terminal domestik Bandara Ngurah Rai berlangsung cukup sederhana tapi benar-benar bermakna bagi keluarga.

“Kami berterima kasih kepada bandara I Gusti Ngurah Rai dan semua pihak. Termasuk kepada Polri yang sudah mengidentifikasi jenazah Mia,” tutur sepupu Mia ini.

Rencananya Kamis hari ini pramugari Mia akan dimakamkan di Taman Pemakaman Mumbul sekitar pukul 12.15, tapi ibadah dimulai di Renon, Denpasar sekitar pukul 10.00.

“Sore kemarin ibadah penguburan bagi keluarga, penguatan bagi keluarga,” paparnya. Soal body part, Yudi Irawan mengakui, tidak utuh lagi.

“Sedih kalau bayangkan. Bagaimana hancurnya body pesawat. Tentu, semua yang ada dalam pesawat hancur berkeping-keping.

Memang tidak utuh, bahkan petipun tidak boleh dibuka, sudah disegel dari Jakarta,” terang Yudi sembari mengatakan, tim DIV telah memberikan pernyataan bahwa jika ke depan ditemukan bagian tubuh Mia, maka akan dikubur secara layak.

Yang jelas, meski sedang berduka, keluarga besar sudah tabah dan ikhlas. Bahkan, keluarga bangga dengan sosok almarhumah.

“Terus terang, kami bangga Mia meninggalkan kami dalam tugasnya. Itu yang membuat keluarga besar kami bangga,” tuturnya sembari mengusap air maya.

Walaupun keluarga kehilangan keceriaan dari Mia,  keluarga telah ikhlas melepas kepergian Mia. Sebenarnya Mia mau pulangnya tanggal 21 besok.

Dia rencananya ambil cuti. Ia berkeinginan cuti karena hari raya Natal itu tidak pulang. “Natal itu tidak pulang karena traffic penerbangan tinggi sehingga dia mengutamakan tugas terlebih dahulu. Jadi dia memilih pulangnya Januari,” papar Yudi Irawan. 

DENPASAR – Jenazah Pramugari Mia Tresetyani Wadu, 22, yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, disemayamkan di pemakaman Kristen, Mumbul, Nusa Dua, Kamis (21/1) hari ini.

Meski diketahui body part (bagian tubuh) pramugari Mia tidak utuh, keluarga sangat lapang dada. Keluarga menyerahkan dan mempercayai secara penuh kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.

Jika dikemudian hari ditemukan sisa body part pramugari Mia, maka akan dikuburkan ditempat layak oleh pihak DVI.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Yudi Irawan, kakak sepupu Mia mengatakan bahwa peti jenasah Pramugari Mia dikirim menggunakan pesawat Batik Air, dari Jakarta ke Bali.

Kemudian, prosesi penyerahan serah terima dari maskapai ke keluarga di terminal domestik Bandara Ngurah Rai berlangsung cukup sederhana tapi benar-benar bermakna bagi keluarga.

“Kami berterima kasih kepada bandara I Gusti Ngurah Rai dan semua pihak. Termasuk kepada Polri yang sudah mengidentifikasi jenazah Mia,” tutur sepupu Mia ini.

Rencananya Kamis hari ini pramugari Mia akan dimakamkan di Taman Pemakaman Mumbul sekitar pukul 12.15, tapi ibadah dimulai di Renon, Denpasar sekitar pukul 10.00.

“Sore kemarin ibadah penguburan bagi keluarga, penguatan bagi keluarga,” paparnya. Soal body part, Yudi Irawan mengakui, tidak utuh lagi.

“Sedih kalau bayangkan. Bagaimana hancurnya body pesawat. Tentu, semua yang ada dalam pesawat hancur berkeping-keping.

Memang tidak utuh, bahkan petipun tidak boleh dibuka, sudah disegel dari Jakarta,” terang Yudi sembari mengatakan, tim DIV telah memberikan pernyataan bahwa jika ke depan ditemukan bagian tubuh Mia, maka akan dikubur secara layak.

Yang jelas, meski sedang berduka, keluarga besar sudah tabah dan ikhlas. Bahkan, keluarga bangga dengan sosok almarhumah.

“Terus terang, kami bangga Mia meninggalkan kami dalam tugasnya. Itu yang membuat keluarga besar kami bangga,” tuturnya sembari mengusap air maya.

Walaupun keluarga kehilangan keceriaan dari Mia,  keluarga telah ikhlas melepas kepergian Mia. Sebenarnya Mia mau pulangnya tanggal 21 besok.

Dia rencananya ambil cuti. Ia berkeinginan cuti karena hari raya Natal itu tidak pulang. “Natal itu tidak pulang karena traffic penerbangan tinggi sehingga dia mengutamakan tugas terlebih dahulu. Jadi dia memilih pulangnya Januari,” papar Yudi Irawan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/