28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:22 AM WIB

Ini Alasan LDII Bali Dukung KH. Chriswanto Santoso Jadi Pj Ketum LDII

DENPASAR – Kursi ketua umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang sempat kosong akhirnya terisi.

Dalam rapimnas yang berlangsung secara daring 19 – 20 Agustus 2020, Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc. terpilih secara aklamasi sebagai penjabat (Pj) Ketua Umum DPP LLDII menggantikan Prof. KH. Abdulah Syam yang wafat bulan lalu.

Chriswanto terpilih secara aklamasi setelah mendapat dukungan penuh dari 34 DPW LDII se-Indonesia. Salah satu DPW yang mendukung penuh Chriswanto adalah DPW LDII Bali.

Wakil Ketua DPW LDII Bali, H. Hardilan, S.H, yang didapuk mewakil DPW Bali, NTB, dan NTT mengungkapkan beberapa alasan mendukung Chriswanto sebagai Pj Ketua Umum DPP LDII.

“Ada empat pertimbangan. Pertama, kinerjanya, kedua kapasitas dan integritasnya, ketiga ketokohan, serta keempat senioritas,” ujar Hardilan, Kamis (20/8).

“KH. Chriswanto Santoso memenuhi empat unsur itu. Karena itu, kami dari Bali, NTB, dan NTT, bulat mengusulkan dan mendukung beliau,” imbuh Hardilan.

 Rapimnas LDII diikuti 3.000 peserta yang tersebar di 400 studio se-Indonesia. Di Bali peserta rapimnas virtual sebanyak 57 orang yang tersebar di delapan studi DPW dan DPD Kabupaten/Kota.

Selain mendapat dukungan penuh dari daerah, Chriswanto juga mendapat rekomendasi dari pimpinan sidang Rapimnas DPP LDII 2020.

Keputusan ditetapkan di Jakarta, 20 Agustus 2020 oleh para pimpinan sidang H. Dody T Wijaya, M.Com., H. Supriasto, MH., Prof. H. Sudarsono, Dr. H. Basseng, H. Lukman Abdul Fatah, M.Si. dan Dr. Iskandar Siregar.

Penunjukkan tersebut mendapat dukungan penuh dari seluruh DPW dan DPD LDII se-Indonesia dengan alasan Chriswanto Santoso memiliki pengalaman dalam dinamika LDII sejak 1991,

memiliki integritas moral yang sangat baik serta memiliki jejaring yang luas dengan berbagai elemen bangsa.

Chriswanto merupakan sosok yang tak asing lagi baik dalam internal LDII, maupun bagi ormas islam dan organisasi pemerintahan lainnya.

Usai ditetapkan sebagai Pj Ketum DPP LDII, Chriswanto melalui siaran persnya mengungkapkan amanah yang diberikan memberikan

arti harus bekerja keras dan meningkatkan apa yang telah dicapai dan dibangun sedemikian baik oleh para pendahulu (LDII) sampai saat ini.

“Tentu pekerjaan ini tidak ringan, Chriswanto tidak bisa melaksankaan sendiri. Bagian penting suksesnya program LDII adalah bentuk kerjasama.

DPP LDII artinya kolektif kolegial, bukan miliknya Chriswanto Santoso, bukan milik Sekretaris Umum Dody Taufiq tapi milik kita bersama,” ujarnya.

Chriswanto memberikan pesan untuk menjalankan empat pilar untuk menyukseskan jalannya roda organisasi.

Pertama, PJ Ketum mengimbau untuk selalu berpikir khusnudzon dengan mengambil nilai kebaikan sesama pengurus. “Kalau mencari-cari kejelekan pasti akan ada,” jelasnya.

Kedua, didalam proses kolektif kolegial ada unsur pengorbanan. “Tidak mungkin tim building terbentuk ketika kita tidak melakukan pengorbanan,” ungkapnya.

Ketiga, taat asas kepemimpinan. “Kita adalah organisasi yang dikenal memiliki kepemimpinan kuat dibawah Prof. Abdullah Syam.

Kepemimpinan kolektif kolegial yang taat pada asas adalah kunci untuk menjadikan organisasi semakin baik,” urai Chriswanto. 

Keempat adalah berkomunikasi dengan baik. “Tidak harus menang dalam komunikasi, tetapi kuncinya adalah keinginan untuk mencapai tujuan bersama. Kritik saya, nasihati saya bagaimana membangun LDII kedepan semakin baik,” katanya. 

Terakhir, Chriswanto mengungkapkan bahwa rekan kerja di daerah adalah rekan kerja terbaik, bahkan mungkin lebih baik dari Chriswanto.

“Maka mari kita bangun kontribusi nyata dalam rangka membangun Indonesia bangkit dan Indonesia maju. Mari kita kerja keras, mengorbankan

diri kita sehingga LDII benar-benar berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia bangkit dan Indonesia maju,” tuturnya. 

DENPASAR – Kursi ketua umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang sempat kosong akhirnya terisi.

Dalam rapimnas yang berlangsung secara daring 19 – 20 Agustus 2020, Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc. terpilih secara aklamasi sebagai penjabat (Pj) Ketua Umum DPP LLDII menggantikan Prof. KH. Abdulah Syam yang wafat bulan lalu.

Chriswanto terpilih secara aklamasi setelah mendapat dukungan penuh dari 34 DPW LDII se-Indonesia. Salah satu DPW yang mendukung penuh Chriswanto adalah DPW LDII Bali.

Wakil Ketua DPW LDII Bali, H. Hardilan, S.H, yang didapuk mewakil DPW Bali, NTB, dan NTT mengungkapkan beberapa alasan mendukung Chriswanto sebagai Pj Ketua Umum DPP LDII.

“Ada empat pertimbangan. Pertama, kinerjanya, kedua kapasitas dan integritasnya, ketiga ketokohan, serta keempat senioritas,” ujar Hardilan, Kamis (20/8).

“KH. Chriswanto Santoso memenuhi empat unsur itu. Karena itu, kami dari Bali, NTB, dan NTT, bulat mengusulkan dan mendukung beliau,” imbuh Hardilan.

 Rapimnas LDII diikuti 3.000 peserta yang tersebar di 400 studio se-Indonesia. Di Bali peserta rapimnas virtual sebanyak 57 orang yang tersebar di delapan studi DPW dan DPD Kabupaten/Kota.

Selain mendapat dukungan penuh dari daerah, Chriswanto juga mendapat rekomendasi dari pimpinan sidang Rapimnas DPP LDII 2020.

Keputusan ditetapkan di Jakarta, 20 Agustus 2020 oleh para pimpinan sidang H. Dody T Wijaya, M.Com., H. Supriasto, MH., Prof. H. Sudarsono, Dr. H. Basseng, H. Lukman Abdul Fatah, M.Si. dan Dr. Iskandar Siregar.

Penunjukkan tersebut mendapat dukungan penuh dari seluruh DPW dan DPD LDII se-Indonesia dengan alasan Chriswanto Santoso memiliki pengalaman dalam dinamika LDII sejak 1991,

memiliki integritas moral yang sangat baik serta memiliki jejaring yang luas dengan berbagai elemen bangsa.

Chriswanto merupakan sosok yang tak asing lagi baik dalam internal LDII, maupun bagi ormas islam dan organisasi pemerintahan lainnya.

Usai ditetapkan sebagai Pj Ketum DPP LDII, Chriswanto melalui siaran persnya mengungkapkan amanah yang diberikan memberikan

arti harus bekerja keras dan meningkatkan apa yang telah dicapai dan dibangun sedemikian baik oleh para pendahulu (LDII) sampai saat ini.

“Tentu pekerjaan ini tidak ringan, Chriswanto tidak bisa melaksankaan sendiri. Bagian penting suksesnya program LDII adalah bentuk kerjasama.

DPP LDII artinya kolektif kolegial, bukan miliknya Chriswanto Santoso, bukan milik Sekretaris Umum Dody Taufiq tapi milik kita bersama,” ujarnya.

Chriswanto memberikan pesan untuk menjalankan empat pilar untuk menyukseskan jalannya roda organisasi.

Pertama, PJ Ketum mengimbau untuk selalu berpikir khusnudzon dengan mengambil nilai kebaikan sesama pengurus. “Kalau mencari-cari kejelekan pasti akan ada,” jelasnya.

Kedua, didalam proses kolektif kolegial ada unsur pengorbanan. “Tidak mungkin tim building terbentuk ketika kita tidak melakukan pengorbanan,” ungkapnya.

Ketiga, taat asas kepemimpinan. “Kita adalah organisasi yang dikenal memiliki kepemimpinan kuat dibawah Prof. Abdullah Syam.

Kepemimpinan kolektif kolegial yang taat pada asas adalah kunci untuk menjadikan organisasi semakin baik,” urai Chriswanto. 

Keempat adalah berkomunikasi dengan baik. “Tidak harus menang dalam komunikasi, tetapi kuncinya adalah keinginan untuk mencapai tujuan bersama. Kritik saya, nasihati saya bagaimana membangun LDII kedepan semakin baik,” katanya. 

Terakhir, Chriswanto mengungkapkan bahwa rekan kerja di daerah adalah rekan kerja terbaik, bahkan mungkin lebih baik dari Chriswanto.

“Maka mari kita bangun kontribusi nyata dalam rangka membangun Indonesia bangkit dan Indonesia maju. Mari kita kerja keras, mengorbankan

diri kita sehingga LDII benar-benar berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia bangkit dan Indonesia maju,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/