DENPASAR, Radar Bali-Bintang Toedjoe melalui brand Komix Herbal bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali melakukan giat pelatihan kewirausahaan jahe merah. Bertempat di Aula Kelurahan Kuta, pelatihan ini diikuti oleh masyarakat sekitar sejumlah 100 peserta.
Pelatihan kewirausahaan ini berupa pembudidayaan dan pengolahan jahe merah menjadi kreasi olahan. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Komix Herbal dalam pemanfaatan jahe merah yang berkelanjutan bagi masyarakat di daerah rawan narkoba.
“Jahe Merah Bintang Toedjoe sudah terkenal produk-produknya, semoga kegiatan pelatihan budidaya dan pengolahan jahe merah ini dapat menambah penghasilan dan perekonomian masyarakat,” ujar Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol. Drs. Gede Sugianyar Dwi Putra SH, M.Si dalam sambutannya.
Sesi pertama, materi 10 langkah sukses dalam budidaya jahe merah disampaikan oleh Zaini Ahsan P, selaku SDG PT. Bintang Toedjoe. Peserta melakukan praktek membudidayakan jahe merah mulai dari penyiapan benih, media tanam, penyemaian, sampai dengan pemindahan bibit kedalam polybag.
Penggunaan polybag menjadi alternatif pemanfaatan lahan pekarangan bagi peserta yang memiliki keterbatasan lahan. Pelatihan budidaya jahe merah diharapkan menjadi alternatif dalam pemanfaatan potensi lahan atau halaman rumah yang tersedia bisa lebih teroptimalkan dan penambah nilai ekonomi.
Setiap peserta difasilitasi media praktek berupa paket jahe merah, pupuk organik, serta polybag. “Harapannya peserta dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sudah diberikan dengan baik dan kedepan bisa menghasilkan keuntungan lebih bagi masyarakat” kata Tedjamukti PT. Bintang Toedjoe Area Denpasar pada kesempatan yang sama.
Selain budidaya jahe merah, pada sesi kedua peserta juga dilatih bagaimana memanfaatkan jahe merah menjadi diversifikasi olahan produk makanan dan minuman. Jahe merah dapat dikreasikan menjadi berbagai macam, salah satunya pudding jahe merah yang dikombinasikan dengan produk Bejo Sujamer. Hal ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi peserta untuk dapat memunculkan kreasi-kreasi olahan jahe merah lainnya kedepan. (mar/han)
DENPASAR, Radar Bali-Bintang Toedjoe melalui brand Komix Herbal bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali melakukan giat pelatihan kewirausahaan jahe merah. Bertempat di Aula Kelurahan Kuta, pelatihan ini diikuti oleh masyarakat sekitar sejumlah 100 peserta.
Pelatihan kewirausahaan ini berupa pembudidayaan dan pengolahan jahe merah menjadi kreasi olahan. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Komix Herbal dalam pemanfaatan jahe merah yang berkelanjutan bagi masyarakat di daerah rawan narkoba.
“Jahe Merah Bintang Toedjoe sudah terkenal produk-produknya, semoga kegiatan pelatihan budidaya dan pengolahan jahe merah ini dapat menambah penghasilan dan perekonomian masyarakat,” ujar Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol. Drs. Gede Sugianyar Dwi Putra SH, M.Si dalam sambutannya.
Sesi pertama, materi 10 langkah sukses dalam budidaya jahe merah disampaikan oleh Zaini Ahsan P, selaku SDG PT. Bintang Toedjoe. Peserta melakukan praktek membudidayakan jahe merah mulai dari penyiapan benih, media tanam, penyemaian, sampai dengan pemindahan bibit kedalam polybag.
Penggunaan polybag menjadi alternatif pemanfaatan lahan pekarangan bagi peserta yang memiliki keterbatasan lahan. Pelatihan budidaya jahe merah diharapkan menjadi alternatif dalam pemanfaatan potensi lahan atau halaman rumah yang tersedia bisa lebih teroptimalkan dan penambah nilai ekonomi.
Setiap peserta difasilitasi media praktek berupa paket jahe merah, pupuk organik, serta polybag. “Harapannya peserta dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sudah diberikan dengan baik dan kedepan bisa menghasilkan keuntungan lebih bagi masyarakat” kata Tedjamukti PT. Bintang Toedjoe Area Denpasar pada kesempatan yang sama.
Selain budidaya jahe merah, pada sesi kedua peserta juga dilatih bagaimana memanfaatkan jahe merah menjadi diversifikasi olahan produk makanan dan minuman. Jahe merah dapat dikreasikan menjadi berbagai macam, salah satunya pudding jahe merah yang dikombinasikan dengan produk Bejo Sujamer. Hal ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi peserta untuk dapat memunculkan kreasi-kreasi olahan jahe merah lainnya kedepan. (mar/han)
