TUBAN – Kecelakaan pesawat nyaris terjadi di bandara terpadat di Indonesia: Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (22/3).
Pesawat ATR72-600 dengan kode penerbangan GA 7840 milik maskapai Garuda Indonesia jurusan Denpasar – Wakatobi (DPS – TQQ) mengalami pecah ban saat take off di Bandara Ngurah Rai.
Untuk menghindari kemungkinan terburuk, pesawat yang mengangkut 44 penumpang itu akhirnya return to base (RTB) pukul 09.59 Wita.
Communication and Legal Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim dikonfirmasi terpisah membenarkan kabar pecah ban yang dialami pesawat Garuda rute Denpasar – Wakatobi.
“Tujuannya Denpasar-Wakatobi, sudah take off lalu Return to Base jam 9.59 Wita,” kata Arie melalui pesan Whatsapp kepada Jawa Pos Radar Bali. Kejadian itu mengakibatkan penerbangan dibatalkan.
Insiden ini spontan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Apalagi setelah diunggah akun @avia.pedia yang banyak mengupas dunia penerbangan.
“ATR72-600 milik Garuda Indonesia mengalami peristiwa, Main Landing Gear pecah di Bandara I Gusti Ngurah Rai”.
Unggahan ini mendapat respons luar biasa dari netizen. Terutama terkait pemahanan main landing gear.
“Main landing gear adalah ban pesawat di bagian tengah pesawat,” ujar akun @ andhikasetyowibowo. Tapi, pendapat ini dibantah akun @ arif.d.sitanggang.
“Bukan pak salah semua. Ban tengah pesawat itu namanya main wheel. Kalo landing gear itu penyangganya pesawat supaya bisa nopang & membantu pesawat di darat. Nah di landing gear ini ada banyak, salah satunya ban utama yang disebut main wheel”.
Arie Ahsanurrohim mengatakan, pesawat nahas tersebut kini sedang dalam proses perbaikan di apron bandara.
“Untuk pesawat masih dilakukan investigasi di Bali sambil dilakukan proses perbaikan. Sekarang masih diparkir di apron,” pungkas Arie.