DENPASAR – 212 pekerja migran asal Bali yang bekerja di luar negeri akhirnya pulang via Bandara Ngurah Rai, Minggu (22/3) malam.
Menurut Kasatgas Penanggulangan Covid-19 Bali Dewa Made Indra, dari keseluruhan pekerja migran, ada 8 pekerja yang tertahan dan harus di karantina karena sempat mengunjungi negara terdampak corona, yakni Spanyol.
“Sesuai rencana ada 212 pekerja migran yang pulang. Namun, yang baru tiba di Bali belum direkap jumlahnya. Diketahui yang baru datang dari Miami.
Mereka diawasi ketat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan PMI,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali IB Ngurah Arda.
Berdasar wawancara KKP dan cek kesehatan, 8 pekerja migran diputuskan harus menjalani karantina karena pernah ke Spanyo.
Seperti diketahui, Spanyol menjadi negara keempat yang paling parah terkena dampak penyeberan virus corona di dunia.
“Sebenarnya penumpang sudah bawa sertifikat kesehatan. Tapi, 8 orang ini ketahuan mampir ke negara Spanyol, salah satu negara terjangkit. Mau tidak mau ya di karantina,” jelas IB Ngurah Arda.
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali Dewa Made Indra mengatakan, bagi Pekerja Migran Indonesia yang berasal dari
negara terinfeksi Covid 19 akan dilakukan karantina bertempat di UPTD. Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan BPSDM Provinsi Bali.
Prosesnya mulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, tim yang terdiri tim bandara dan Pemprov Bali dibantu pihak kepolisian bersama melakukan identifikasi penumpang yang datang.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pekerja migran kembali dari negara terjangkit atau bukan negara terjangkit.
Selain itu, dilakukan pemeriksaan apakah pekerja ini membawa sertifkat kesehatan dari negara dia berangkat.
Khusus bagi pekerja migran yang berasal dari negara terjangkit tapi belum membawa sertifikat kesehatan, maka dia harus mengikuti karantina di Provinsi Bali.
“Jadi malam ini (kemarin malam) para migran asal Bali ini mendarat di Bandara Ngurah Rai, dan Kami Pemerintah Provinsi Bali didampingi oleh pihak KKP,
Kepolisian, TNI serta otoritas terkait akan menjemput para migran yang selanjutnya dilakukan pengecekan dari KKP terkait sertifikat kesehatan yang sudah dibawa para migran dari Negara tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan maka akan dilanjutkan dengan menggunakan bus Trans Sarbagita menuju tempat karantina,” pungkasnya.