DENPASAR – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 kembali melaporkan penambahan jumlah pasien positif di Bali.
“Ada penambahan positif 36 orang sehingga menjadi 1.116 orang,” ujar Ketua Harian GTPP Provinsi Bali Dewa Made Indra, Selasa (23/6).
Selain ada penambahan jumlah positif, pihaknya juga mencatat ada penambahan jumlah pasien positif yang sembuh.
“Untuk yang sembuh ada penambahan sebanyak 24 orang sehingga menjadi 639 orang,” ujar Dewa Indra. Sementara untuk yang meninggal masih banyak tetap 9 orang yang terdiri dari 2 WNA dan 7 WNI.
Terkait meluasnya kasus transmisi local di Klungkung, Dewa Indra selaku Sekdaprov menyempatkan diri meninjau langsung lokasi rapid test di Kota Semarapura.
GTPP Covid-19 sendiri memutuskan menutup Pasar Galiran, Semarapura, Klungkung akibat meluasnya penularan Covid-19 di lokasi tersebut.
“Kami bersama melihat langsung pelaksanaan rapid test massal untuk para pedagang karena kita tahu pasar Galiran saat ini menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” kata Dewa Indra.
Sekda Dewa indra menjelaskan, penyebaran Covid-19 di Pasar Galiran berdasar laporan terbaru sebanyak 32 orang yang terpapar.
“Karena itu kami dari provinsi mendukung kebijakan Kabupaten Klungkung untuk melakukan tracing yang lebih masif lagi.
Untuk itu sejak kemarin seluruh pedagang yang ada di Pasar ini yang jumlahnya lebih dari 1.700 orang harus menjalani rapid test,” jelas
“(rapid test, red) ini sangat penting untuk pemeriksaan awal yang bersangkutan terindikasi Covid-19 atau tidak,” lanjutnya.
Dirinya menambahkan, pedagang yang kedapatan hasilnya reaktif saat rapid test akan segera dilanjutkan dengan pengambilan SWAB dilanjutkan uji PCR untuk memastikan benar tidaknya terinfeksi Covid-19.
“Jadi, langkah (rapid test massal, red) ini sangat baik dan terus kita dukung dan jika ada yang hasilnya positif setelah uji swab kita akan rawat di karantina Provinsi Bali,” sebutnya.
Kebijakan untuk melakukan tracing melalui rapid test massif juga dikatakan Sekda Dewa Indra adalah langkah yang diambil untuk mendapatkan angka penularan yang pasti di lapangan.
“Sekali lagi ini bentuk kerjasama yang sangat baik, untuk melakukan tracing yang seluas-luasnya. Memang angka positif kemungkinan besar akan bertambah
namun itu pilihan yang gugus tugas lakukan agar kita bisa mengungkap secara pasti jumlah sesungguhnya masyarakat kita yang terinfeksi,” tandas Sekda.
“Tetapi setelah kita dapatkan angka pasiennya, kita rawat dan isolasi maka harapannya tidak akan ada lagi penyebaran berikutnya,” imbuhnya lagi.
Sekda yang juga didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya tersebut dalam eksempatan tersebut juga mengecek
langsung kesiapan personil kesehatan serta logistik yang ada di lapangan, khususnya kesiapan pihak Kabupaten Klungkung.
“Semuanya saya lihat sudah berjalan baik. Satu hal lagi yang saya lihat sangat baik adalah para pedagang jika nanti akan berjualan harus
memperlihatkan keterangan non-reaktif dalam rapid test sehingga pilihannya jika ingin terus berjualan harus melakukan rapid test,” tegas.
Seperti diketahui, Pasar Umum Galiran Klungkung ditutup selama tiga hari, 22-24 Juni 2020. Penutupan dilakukan untuk memutus penyebaran Covid-19 yang belakangan semakin meningkat.
Selama penutupan, pasar akan dibersihkan dan disemprot disinfektan secara menyeluruh termasuk juga melengkapi sarana tempat cuci tangan dan infrastruktur penunjang lainnya.
Para pedagang juga akan menjalani rapid test secara bergilir di Terminal Semarapura. Sementara itu, pedagang tidak tetap dan berasal dari luar daerah melakukan rapid test di daerah masing-masing.