DENPASAR – Bali siap menyambut wisatawan jelang libur panjang Tahun Baru. Apalagi, status tanggap darurat telah dicabut kemarin.
Penegasan itu dilontarkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI ini, siap berbenah dan memberi pelayanan maksimal kepada wisatawan.
“Hal terpenting yang diputuskan Bapak Presiden adalah istilah atau status mengenai tanggap darurat ditiadakan atau dicabut.
Sehingga dengan demikian tidak menimbulkan multitafsir bagi negara-negara yang selama ini menganggap bahwa status tanggap darurat itu membuat mereka menjadi “ketakutan,” ujar Pramono Anung.
Politisi kelahiran Kediri, Jawa Timur ini menegaskan, untuk membuktikan Bali aman dikunjungi, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan berlibur ke Bali.
“Bapak Wapres Jusuf Kalla dan keluarga dari tanggal 29 Desember sampai 1 Januari akan berlibur di Bali. Menghabiskan waktu tahun baru,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, kehadiran Presiden Jokowi tanpa bicara banyak sudah menunjukkan banyak hal bahwa Bali aman.
“Bali normal. Saya mohon rekan-rekan media menjaga suasana yang sudah kondusif ini bahwa Bali normal, kecuali daerah 2-8 km itu. Sudah tidak perlu dibahas. Sudah selesai itu,” pintanya.
Untuk mendongkrak penegasan normal itu, bebernya pihaknya akan melakukan promosi besar-besaran selama satu triwulan ke depan.
“Anggarannya sebesar Rp 100 miliar rupiah. Yang kita serahkan sepenuhnya kepada gubernur Bali untuk memimpin pemasaran di Bali,” tegasnya.
Terkait perhubungan, Arif Yahya menyebut sudah diselesaikan dengan Menteri Perhubungan. “Intinya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang hadir di Bali,” bebernya.
Normalnya kunjungan wisatawan dibuktikan oleh tingkat kunjungan wisatawan terakhir ke Bali, yakni 12.300 orang. “Kira-kira sudah sekitar 80 persen dari kondisi normal,” tandasnya.