RadarBali.com – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, Ketut Rochineng menyatakan lelang jabatan mengisi kursi lima kepala dinas yang lowong berlangsung ketat.
Persaingan antar calon kepala dinas ketat karena hampir semua calon memiliki kompetensi berimbang.
Total ada 55 pendaftar yang ikut seleksi jabatan. Selanjutnya, 55 orang pendaftar akan diperas menjadi 15 nama untuk disetor ke gubernur.
“Kami tidak menggunakan sistem gugur, tapi persaingannya ketat sekali. Kami akan kirim tiga nama untuk masing-masing jabatan,” jelas Rochineng kepada Jawa Pos Radar Bali.
Lebih lanjut dipaparkan, proses lelang jabatan sudah memasuki babak akhir. Rencananya akhir Juli tim seleksi melalui Sekda Bali, Cokorda Ngurah Pemayun akan membawa 15 nama ke gubernur.
Menurut Rochineng, ada sejumlah tes yang cukup berat. Di antaranya tes kompetensi, sosiokultural dan manajemen kepegawaian.
Dua tes tersebut menjadi tolokukur peserta sebagai calon kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau kepala dinas.
Namun, ada satu tahapan yang paling menentukan dari semua proses seleksi. Tahapan paling krusial itu adalah penelusuran rekam jejak peserta.
Pemprov tidak ingin mendapatkan pejabat yang berkasus. Rekam jejak ini bisa dikatakan menjadi pintu terakhir yang harus dilalui peserta.
“Semua calon dilihat rekam jejaknya. Mulai tugas di mana, pernah kesalahan indisipliner atau tidak, pernah bermasalah hukum atau tidak, semua digali,” beber pejabat asal Singaraja itu.
Ditanya kapan nama-nama pejabat baru bisa diketahui, Rochineng menyebut jika sudah dipilih gubernur.
“Tim seleksi laporan Pak Gubernur melalui Pak Sekda, setelah itu diumumkan. Ya, mungkin sekitar Agustus sudah ada,” tukasnya.
Untuk diketahui, lima kursi kepala dinas atau pejabat eselon II yakni, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral, serta Kepala Biro Administrasi Pembangunan.