MANGUPURA – Hampir setiap saat di kawasan Jalan Raya Canggu, Kuta Utara, Badung mengalami kemacetan.
Kontan hal ini menuai banyak keluhan. Bukan hanya masyarakat setempat yang memprotes, tapi juga wisatawan asing yang merasa tidak nyaman dengan kemacetan yang terjadi di Kawasan tersebut.
Karena itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pada tahun anggaran 2020 mendatang merancang pembuatan jalan shortcut Canggu.
Bahkan, anggaran proyek shortcut dirancang menghabiskan anggaran Rp 84 miliar. Rancangan pembangunan jalan shortcut ini meliputi enam kegiatan lanjutan.
Yakni pembuatan drainase dan trotoar ruas alan Canggu – Batubolong Rp 10.006.256.700, pengawasan lanjutan pembuatan drainase dan trotoar ruas jalan Canggu – Batubolong Rp 199.229.700,
Feasibility Study pembangunan jalan dan Jembatan Tibubeneng – Canggu Rp 202.939.200. Feasibility Study pembangunan jalan dan jembatan Canggu – Pererenan Rp 202.939.200,
pengadaan tanah jalan Tibubeneng – Canggu Rp 42.014.649.600, pengadaan tanah jalan Canggu – Pererenan Rp 32.006.349.600. Bila di total menelan anggaran Rp 84.632.364.000
Kepala Dinas PUPR Badung IB Surya Suamba tak menampik tengah merancang proyek shortcut untuk mengatasi kemacetan di Canggu.
Ia mengakui, ada enam kegiatan pembangunan infrastruktur untuk wilayah Canggu dan sekitarnya. “Kita sudah rancang usulan sejumlah
kegiatan infrastruktur khususnya jalan, jembatan dan trotoar untuk wilayah Canggu dan sekitarnya,” terang Surya Suamba.
Masalah kemacetan di shortcut Canggu-Tibubeneng juga masuk dalam rencana enam kegiatan tersebut, berupa penyusunan Feasibility Study (FS) dan pembebasan tanah.
“Semua kegiatan ini baru masuk RAPBD Badung tahun 2020. Masih dalam pembahasan, ”pungkasnya.