33.4 C
Jakarta
20 November 2024, 14:19 PM WIB

Dukung Tutup Toko Mafia Tiongkok, Wabup: Sama Saja dengan Penjajahan

DENPASAR – Pemprov Bali akhirnya mengambil langkah tegas terkait keberadaan toko oleh-oleh yang dikendalikan Mafia Tiongkok.

Wagub Bali Cok Ace langsung memerintahkan menutup operasional toko oleh-oleh itu. “Jelas ini merugikan bisnis pariwisata,

karena Bali hanya mendapat sampahnya saja,” ujar Wagub Cok Ace saat jadi pembicara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Road to Quality Tourism”, di Hotel The Trans, Kuta. 

Di lain sisi, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang hadir dalam acara tersebut mengajak para peserta FGD untuk fokus pada masalah yang saat ini tengah berkembang yakni pariwisata Bali yang dijual murah.

“Menjual pariwisata Bali secara murah ibarat sebuah penjajahan yang sangat berbahaya,” kata Wabup Badung I Ketut Suiasa.

Senada dengan Cok Ace, politisi Golkar itu juga mengajak semua pemangku pariwisata bersinergi dan mencari solusi terkait permasalahan ini demi pariwisata Bali yang berkualitas.

“Kita harus tegas, jangan sampai hal ini dibiarkan. Saya minta harus ada hasil rekomendasi untuk kita tindaklanjuti,” ujar Suiasa.

 

DENPASAR – Pemprov Bali akhirnya mengambil langkah tegas terkait keberadaan toko oleh-oleh yang dikendalikan Mafia Tiongkok.

Wagub Bali Cok Ace langsung memerintahkan menutup operasional toko oleh-oleh itu. “Jelas ini merugikan bisnis pariwisata,

karena Bali hanya mendapat sampahnya saja,” ujar Wagub Cok Ace saat jadi pembicara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Road to Quality Tourism”, di Hotel The Trans, Kuta. 

Di lain sisi, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang hadir dalam acara tersebut mengajak para peserta FGD untuk fokus pada masalah yang saat ini tengah berkembang yakni pariwisata Bali yang dijual murah.

“Menjual pariwisata Bali secara murah ibarat sebuah penjajahan yang sangat berbahaya,” kata Wabup Badung I Ketut Suiasa.

Senada dengan Cok Ace, politisi Golkar itu juga mengajak semua pemangku pariwisata bersinergi dan mencari solusi terkait permasalahan ini demi pariwisata Bali yang berkualitas.

“Kita harus tegas, jangan sampai hal ini dibiarkan. Saya minta harus ada hasil rekomendasi untuk kita tindaklanjuti,” ujar Suiasa.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/