33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:21 PM WIB

Mimih…Penderita TB Meningkat, Banyak Penderita Enggan…

DENPASAR – Waduh, penyakit Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC di Kota Denpasar terus mengalami peningkatan setiap tahun.

Bahkan pada tahun 2017 bertambah  hampir 10 persen. Hal itu disebabkan karena kondisi lingkungan kurang sehat.

Kabid Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Denpasar IB Eka Putra mengatakan, penyakit TB disebabkan oleh kuman.

Penyebarannya disebabkan beberapa faktor. Di antaranya faktor kesehatan diri sendiri dalam kondisi lemah disamping juga lingkungan yang kurang sehat.

Untuk itu Eka Putra berharap semua masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap bersih.

Kata Eka, tiap tahun penderita TBC mengalami peningkatan. Berdasarkan jumlah penderita di Kota Denpasar pada tahun 2016 jumlah penderita TB dari hasil rontgen, laboratorium, paru dan anak mencapai 1168.

Sedangkan tahun 2017 jumlah penderita mencapai 1217. Menurut Eka, jumlah ini jauh lebih kecil dari hasil survei yang di lakukan WHO dimana penderita lama dan baru ditemukan kasus 660 per 100 penduduk.

Lanjutnya,  jika penduduk Denpasar diasumsikan 800 jiwa diperkirakan terdapat 5.280 penderita.

Peningkatan penderita juga dampak dari adanya penyakit HIV/Aids dan penyakit lainnya seperti kencing manis.

Disamping itu kemungkinan sulitnya menemukan penderita mengingat banyak yang tidak mau memeriksakan diri ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. 

 Meski demikian untuk penderita yang telah sembuh dari TB mencapai 90,82 persen di tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 73,61 persen.

Dikatakan dengan adanya Pemberantasan Penyakit Tuberkulose Indonesia (PPTI) Cabang Kota Denpasar sangat penting dalam menuntaskan kasus TB yang ada di Kota Denpasar.

“Kami harapkan PPTI Kota Denpasar terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya TB,” ujarnya.

Terlebih lagi PPTI cabang Kota Denpasar telah mempunyai kader-kader yang tersebar di empat kecamatan.

Tentunya peran para kader ini sangat besar dalam menuntaskan kasus TB di Kota Denpasar. Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar dr. I Made Sudhana  mengatakan,

PPTI Cabang Kota Denpasar terus memberikan pendampingan pada penderita dengan mensosialisasikan minum obat pada yang tepat PMO (pengawas penelan obat).

Dengan demikian diharapkan penderita TB yang meminum obat dalam jangka waktu cukup panjang yaitu 6 bulan benar-benar mengikuti aturan dalam meminum obat.

Hal ini agar tidak terjadi resistance atau kuman menjadi kebal bila tidak mengikuti aturan meminum obat.

“Saya harapkan semua penderita TB mengikuti aturan dalam meminum obat. Sedangkan untuk PMO benar-benar melakukan pengawasan terhadap penderita TB sehingga dapat mengikuti aturan dalam minum obat,” ujarnya.

Disamping itu Made Sudhana  berharap peran masyarakat untuk turut mensosialisasikan dalam penceghan TBC. 

DENPASAR – Waduh, penyakit Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC di Kota Denpasar terus mengalami peningkatan setiap tahun.

Bahkan pada tahun 2017 bertambah  hampir 10 persen. Hal itu disebabkan karena kondisi lingkungan kurang sehat.

Kabid Bina Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Denpasar IB Eka Putra mengatakan, penyakit TB disebabkan oleh kuman.

Penyebarannya disebabkan beberapa faktor. Di antaranya faktor kesehatan diri sendiri dalam kondisi lemah disamping juga lingkungan yang kurang sehat.

Untuk itu Eka Putra berharap semua masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap bersih.

Kata Eka, tiap tahun penderita TBC mengalami peningkatan. Berdasarkan jumlah penderita di Kota Denpasar pada tahun 2016 jumlah penderita TB dari hasil rontgen, laboratorium, paru dan anak mencapai 1168.

Sedangkan tahun 2017 jumlah penderita mencapai 1217. Menurut Eka, jumlah ini jauh lebih kecil dari hasil survei yang di lakukan WHO dimana penderita lama dan baru ditemukan kasus 660 per 100 penduduk.

Lanjutnya,  jika penduduk Denpasar diasumsikan 800 jiwa diperkirakan terdapat 5.280 penderita.

Peningkatan penderita juga dampak dari adanya penyakit HIV/Aids dan penyakit lainnya seperti kencing manis.

Disamping itu kemungkinan sulitnya menemukan penderita mengingat banyak yang tidak mau memeriksakan diri ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. 

 Meski demikian untuk penderita yang telah sembuh dari TB mencapai 90,82 persen di tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 73,61 persen.

Dikatakan dengan adanya Pemberantasan Penyakit Tuberkulose Indonesia (PPTI) Cabang Kota Denpasar sangat penting dalam menuntaskan kasus TB yang ada di Kota Denpasar.

“Kami harapkan PPTI Kota Denpasar terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya TB,” ujarnya.

Terlebih lagi PPTI cabang Kota Denpasar telah mempunyai kader-kader yang tersebar di empat kecamatan.

Tentunya peran para kader ini sangat besar dalam menuntaskan kasus TB di Kota Denpasar. Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar dr. I Made Sudhana  mengatakan,

PPTI Cabang Kota Denpasar terus memberikan pendampingan pada penderita dengan mensosialisasikan minum obat pada yang tepat PMO (pengawas penelan obat).

Dengan demikian diharapkan penderita TB yang meminum obat dalam jangka waktu cukup panjang yaitu 6 bulan benar-benar mengikuti aturan dalam meminum obat.

Hal ini agar tidak terjadi resistance atau kuman menjadi kebal bila tidak mengikuti aturan meminum obat.

“Saya harapkan semua penderita TB mengikuti aturan dalam meminum obat. Sedangkan untuk PMO benar-benar melakukan pengawasan terhadap penderita TB sehingga dapat mengikuti aturan dalam minum obat,” ujarnya.

Disamping itu Made Sudhana  berharap peran masyarakat untuk turut mensosialisasikan dalam penceghan TBC. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/