DENPASAR – Profesionalitas oknum tenaga medis RS Sanglah patut dipertanyakan. Saat melakukan tindakan medis di salah satu ruang ICU RS Sanglah, sang tenaga medis terekam asyik main handpone.
Rekaman itu menjadi viral setelah keluarga pasien, Gabriel Yosial, Rabu (24/1) mengupload rekaman foto itu ke media sosial.
Gabriel tak terima adiknya yang baru berusaia 4,5 tahun mendapat pelayanan setengah-setengah dari tenaga medis RS Sanglah.
Padahal, saat itu sang adik sedang mengerang kesakitan. Kasus ini sendiri kini ditangani Humas RS Sanglah.
Kasubbag Humas RS Sanglah I Dewa Ketut Kresna mengakui ada tenaga medis berstatus dokter sedang asyik bermain handpone saat tengah merawat pasien.
Namun, yang perlu dia jelaskan, tenaga medis itu bukan pegawai RS Sanglah melainkan dokter yang sedang melakukan praktek kerja lapangan di RS Sanglah.
“Dokter tersebut kami akan panggil dan akan diberikan sanksi. Namun yang akan menentukan sanksi dari Direktur SDM RS Sanglah,” tegas Dewa Kresna.
Menurutnya, dokter yang bermain hanpdone itu diketahui sedang menangani pasien di Burn Unit (luka bakar).
Sebenarnya pihak manajemen RS Sanglah sudah menekankan dan melarang tenaga medis, pegawai, dokter residen, coas dan perawat untuk tidak bermain handpone ketika melakukan tindakan medis.
“Untuk keluarga pasien yang melakukan protes melalui medis sosial, kami justru berterimakasih. Bahwa itulah potret sebenarnya keadaan RS Sanglah. Ini juga merupakan masukan terkait buruknya kondisi SDM kami,” jelasnya