MANGUPURA — Kehadiran ikan air tawar juga menjadi primadona untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Pemkab Badung melalui Dinas Perikanan Badung mengklaim bahwa produksi benih ikan air tawar seperti nila dan lele sudah melampaui target. Benih-benih ikan tersebut juga telah disalurkan kepada kelompok budidaya ikan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Nyoman Suardana menerangkan, sampai pertengahan Desember 2020 ini jumlah benih ikan air tawar sudah mencapai 2.006.000 ekor. Tentu hal ini sudah dipastikan melampaui dari target yang sebelumnya ditetapkan sebanyak 2 juta ekor benih. “Dari laporan yang saya terima oleh staf, sampai sekarang sudah melebihi target yakni sebanyak 2.006.000 ekor,” terang Suardana saat dikonfirmasi, Jumat (25/12),
Kata dia, benih ikan air tawar jenis nila dan lele itu sudah ada yang didistribusikan kepada kelompok budidaya ikan di Badung. Sayangnya, ia mengaku belum menghitung berapa bibit yang sudah didistribusikan semuanya.
“Seingat saya sampai bulan Juni 2020 lalu kami sudah berhasil memberikan sebanyak 1,7 juta benih ikan kepada 34 kelompok budidaya ikan. Namun sampai sekarang saya lupa karena datanya di kantor, termasuk realisasi dua jenis ikan tersebut,” beber mantan Kabag Umum Setkab Badung ini.
Dia menjelaskan, Badung masih memiliki tiga Balai Benih Ikan (BBI) yang sudah beroperasi yakni di Kelurahan Kapal seluas 60 are, Desa Petang seluas 20 are dan di Desa Baha seluas 3 hektare. Namun untuk BBI yang di Baha belum rampung. Bahkan hanya beberapa kolam yang bisa digunakan.
“Untuk produksi, kita memang tidak catat masing-masing karena terkadang benih yang baru lahir bisa dipindah dari Petang ke Baha atau Kapal, begitu sebaliknya. Tergantung situasi dan kondisi kolam. Seperti halnya waktu ini kondisi kolam di Baha mengalami gangguan air karena ada perbaikan saluran irigasi induk, jadi induk dan bibit kita pindah juga,” pungkasnya.