MANGUPURA – Kejadian jenazah tertukar membuat heboh Krematorium Santha Yana, Jalan Cekomaria, Denpasar, Selasa (27/8) kemarin.
Padahal, jenazah yang hendak dikeramasi telah menjalani berbagai ritual upacara. Penyebabnya, kesalahan terjadi saat pengambilan jenazah di RSD Mangusada.
Tertukarnya jenazah ini mendapat tanggapan langsung Dirut RSD Mangusada dr I Nyoman Gunarta. Dr Gunarta tak menampik ada jenazah yang tertukar di kamar jenazah RSD Mangusada.
Yakni jenazah I Nyoman D asal Babakan Kangin, Desa Gulingan, Mengwi, tertukar dengan jenazah I Nyoman L, dari Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal.
“Ya, ada jenazah tertukar,” jelas dr. Gunarta. Menurutnya, kejadian ini disebabkan karena ada kesalahan saat pengambilan jenazah I Nyoman D yang telah dititipkan di Ruang Jenazah RSD Mangusada sejak bulan Juli 2019.
Di freezer sebenarnya ada dua jenazah, terus kemudian jenazah dikeluarkan. “Memang dipembungkus jenazah tertempel identitas jenazah yang dari Mengwi
(Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, red). Harusnya begitu keluar petugas dan keluarga membuka bungkus untuk melakukan pengecekan terakhir,” ungkap dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal ini.
Ia mengakui permasalahnya ada di prosedur terakhir saat memindahkan jenazah dari kamar jenazah ke mobil jenazah yang tidak dilakukan pengecekan akhir.
Selain itu, ada dugaan pada saat penyimpanan jenazah, ada kekeliruan memasang identitas jenazah.
“Untuk memastikan terakhir, walaupun sudah ada identitasnya di luar itu harus dicek lagi. Kami akan evaluasi masalah ini,” tegasnya.
Ditanya apakah ada sanksi kepada petugas terkait kesalahan prosedur dalam pengambilan jenazah, dr. Gunarta menegaskan tentu akan memberikan sanksi.
“Saya akan rapatkan segera untuk melihat sejauh mana kesalahan petugas. Tentu akan pembinaan dari manejemen kepada petugas tersebut,” tegasnya.
Pihaknya rumah sakit sendiri telah meminta maaf kepada pihak keluarga. “Kami atas nama pihak rumah sakit, kami menyampaikan permohonan maaf dan akan bertemu langsung dengan pihak keluarga,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, insiden bermula ketika kerabat jenazah Nyoman D hendak menjemput almarhum di kamar jenazah RSD Mangusada.
Berhubung hari baik, banyak keluarga yang menjemput jenazah keluarganya. Petugas kamar jenazah lantas memberikan peti dengan label nama sesuai dengan identitas yang diberikan keluarga.
“Setelah menyebut nama dan identitas, petugas langsung mengeluarkan peti. Identitas jenazah sesuai dengan nama dan alamat almarhum,” ungkap salah satu kerabat yang dikonfirmasi.
Jenazah akhirnya dibawa ke krematorium Cekomaria. Sejumlah tahapan upacara telah berlangsung, hingga kemudian memasuki tahapan memandikan jenazah.
Tidak ada yang aneh dan curiga, sampai akhirya istri almarhum berteriak. “Ini bukan suami saya,” katanya ditirukan kerabatnya ini.
Kontan keluarga almarhum kaget. Karena perawakan jenazah itu tinggi besar ternyata tidak seperti perawakan suaminya.
Setelah pihak keluarga meneliti lebih dekat ternyata benar, jenazah yang sudah sempat dimandikan ternyata bukan keluarganya.
Saat itu juga pihak keluarga langsung menghubungi rumah sakit. Ternyata benar jenazahnya tertukar.
Akhirya setelah dicek, jenazah yang dimaksud ditemukan dan langsung dibawa ke krematorium Cekomaria untuk dikremasi.