28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 2:40 AM WIB

Rapid & Swab Tes di NTT Gratis, Koster: Untuk Pribadi Ya Bayar Sendiri

DENPASAR – Desakan banyak pihak agar Pemerintah Provinsi Bali menggratiskan biaya rapid test dan swab test seperti yang dilakukan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) kian menguat.

Namun, tampaknya, desakan itu tak akan membuahkan hasil. Pasalnya, anggaran untuk rapid test dan swab test tergolong besar.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Pemprov Bali sebenarnya telah menganggarkan dana untuk rapid test dan swab test sebesar Rp 20 miliar lebih.

Namun, anggaran tersebut lebih diutamakan untuk tracing contact dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Bali.n “Jadi, untuk keperluan pribadi, ya dibiayai sendiri,” ujar Gubernur Koster.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, soal rapid test dan test swab gratis, pihaknya mesti mengkalkulasikan terlebih dulu.

Apakah memungkinkan atau tidak. Meskipun saat ini tarif kedua jenis tes tersebut telah ditekan melalui subsidi pemerintah pusat. Saat ini uji swab di Bali tarifnya sebesar Rp 900 ribu.

“Itu ya harus dihitung dulu biayanya. Karena hitung-hitungan teknisnya, Rp 900 ribu itu minimal 30 sampel orang. Sebab satu reagen itu untuk mengekstraksi 30 sampel orang.

Itu hitungannya karena harga reagen mahal. Nggak bisa ditekan lagi. Kalau misalnya laboratorium itu periksa minimal 30 sampel jadi break even (point). Kecuali ada subsidi,” tukasnya.

DENPASAR – Desakan banyak pihak agar Pemerintah Provinsi Bali menggratiskan biaya rapid test dan swab test seperti yang dilakukan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) kian menguat.

Namun, tampaknya, desakan itu tak akan membuahkan hasil. Pasalnya, anggaran untuk rapid test dan swab test tergolong besar.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Pemprov Bali sebenarnya telah menganggarkan dana untuk rapid test dan swab test sebesar Rp 20 miliar lebih.

Namun, anggaran tersebut lebih diutamakan untuk tracing contact dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Bali.n “Jadi, untuk keperluan pribadi, ya dibiayai sendiri,” ujar Gubernur Koster.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, soal rapid test dan test swab gratis, pihaknya mesti mengkalkulasikan terlebih dulu.

Apakah memungkinkan atau tidak. Meskipun saat ini tarif kedua jenis tes tersebut telah ditekan melalui subsidi pemerintah pusat. Saat ini uji swab di Bali tarifnya sebesar Rp 900 ribu.

“Itu ya harus dihitung dulu biayanya. Karena hitung-hitungan teknisnya, Rp 900 ribu itu minimal 30 sampel orang. Sebab satu reagen itu untuk mengekstraksi 30 sampel orang.

Itu hitungannya karena harga reagen mahal. Nggak bisa ditekan lagi. Kalau misalnya laboratorium itu periksa minimal 30 sampel jadi break even (point). Kecuali ada subsidi,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/