MANGUPURA– Belakangan banyak LPD yang kolap sehingga perlu dilakukan pembenahan. Pemkab Badung juga menyoroti LPD harus dikelola dengan baik sehingga keberadaannya benar-benar bisa menjadi soko guru masyarakat adat.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri acara gendu wirasa/ tatap muka bersama dengan Majelis Desa Adat (MDA) se-Kecamatan Petang bertempat di Obyek Wisata Kembengan Sari, Petang Jumat (26/3)
“Karena LPD sebagai soko guru masyarakat adat harus dikelola dengan baik. Untuk itu pemerintah melalui Bagian Perekonomian akan melakukan audit terhadap LPD, sehingga pengelolaan LPD akan lebih baik mulai dari orang-orangnya, manajemennya maupun spiritualnya, ” tegas Bupati Giri Prasta.
Pihaknya juga meminta untuk tetap menghidupkan keberadaan LPD. Sebab, LPD yang merupakan lembaga keuangan berbasis desa adat tentu harus dapat dikelola dengan baik sehingga mampu menopang perekonomian masyarakat ada setempat.
“Hidupkan LPD dengan kuat, Bendesa harus mengetahui anatomi tubuh dari LPD, dengan pengelolaan yang bagus, LPD akan mampu berkembang. Dengan begitu kami akan memberikan penguatan modal LPD secara proporsional,” terang Bupati Badung dua periode ini.
Selain itu ia juga menyampaikan banyak hal yang berkaitan dengan program-program yang dapat dilaksanakan desa adat dalam upaya melestarikan seni, adat, agama, tradisi dan budaya di Kabupaten Badung.
Pertama, Bupati menyampaikan terima kasih kepada bendesa adat serta para tokoh masyarakat yang telah bersatu menjalankan tugas dengan baik dalam mendukung program-program pemerintah. Meskipun dalam masa pandemi Covid-19 saat ini pelaksanaan adat, agama dan budaya tetap berjalan baik dengan mematuhi protokol kesehatan.
Ia juga berharap dengan dukungan masyarakat Badung, penanganan Covid-19 melalui vaksinasi dapat berjalan lancar. Sehingga rencana pemerintah pusat membuka kembali pariwisata Bali mulai bulan Juni nanti akan terlaksana yang nantinya berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.
“Kondisi pandemi ini sangat berdampak luas pada semua lini. Dapat disebut Badung saat ini darurat pandemi dan darurat ekonomi. Namun pemerintah tidak tinggal diam, kami berupaya keras untuk melindungi masyarakat. Upaya secara sekala maupun niskala sudah dijalankan. Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir, pariwisata bisa kembali bangkit dan ekonomi masyarakat berangsur pulih kembali,” jelas Ketua DPC PDIP Badung ini.
Bupati asal Pelaga ini juga mewajibkan di Desa Adat ada PAUD/TK berbahasa ibu serta adanya pasraman. Pihaknya juga telah memprogramkan terbangunnya taman bumi banten di Kecamatan Petang. Tujuan agar memudahkan masyarakat mendapatkan bahan upakara.
Nantinya taman bumi banten ini akan menjadi taman usada dan menjadi salah satu destinasi religius. Namun untuk mewujudkan semua program-program ini, harus adanya komunikasi, koordinasi serta sinergi antara bendesa adat dan perbekel.
“Bendesa dan Perbekel harus bersatu, saling koordinasi, menyamakan pola pikir dengan satu tujuan mensejahterakan masyarakat, ” jelasnya seraya berpesan agar menggunakan konsep Panca Pandawa dalam menjalankan tugas yaitu tegas, tepat sasaran, penampilan, kecerdasan, serta bisa menjadikan orang sedih menjadi senang.
Pada acara gendu wirasa/ tatap muka juga dihadiri Kadis Kebudayaan I Gde Eka Sudarwitha, Camat Petang I Wayan Darma beserta Tripika Kecamatan, Ketua MDA Badung AA. Putu Sutarja, Ketua MDA Kecamatan Petang I Ketut Budayasa, PHDI, Bendesa Adat, Perbekel serta Ketua Pecalang se-Kecamatan Petang.