25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:08 AM WIB

Fakultas Sains dan Teknologi UNR Godok Kurikulum Merdeka Belajar

DENPASAR, Radar Bali– Kurikulum adalah jantung penjamin terlaksananya pendidikan tinggi yang berkualitas. Kurikulum yang ideal adaptif terhadap perkembangan zaman, serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Hal ini akan menjamin terciptanya lulusan perguruan tinggi yang tanggap terhadap kebutuhan dunia kerja karena selama menuntut ilmu di bangku perkuliahan, mahasiswa diperkenalkan dengan kondisi riil di lapangan. 

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai dengan dua program studinya, yakni Arsitektur dan Teknik Sipil pada tahun 2021 menyusun kurikulum dalam beberapa tahap. Mencakup tahap persiapan yang dilakukan lewat penyebaran angket dan tracer study (studi pelacakan jejak lulusan atau alumni). Dilanjutkan dengan Focus Group Disscussion (FGD) yang digelar Universitas Ngurah Rai, Sabtu, 19 Juni 2021 lalu. Kegiatan ini mengundang stakeholders seperti organisasi profesi (IAI-Ikatan Arsitek Indonesia; PII-Persatuan Insinyur Indonesia; Gapensi- Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Seluruh Indonesia, dan Inkindo-Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), alumni serta perwakilan perusahaan pengguna lulusan seperti PT. Tunas Jaya Sanur serta CV. Sinar Bali.

Pada tahap terakhir setelah FGD, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai melaksanakan workshop penyusunan kurikulum 2021 pada Sabtu, 26 Juni 2021. Penyusunan kurikulum ini bertepatan dengan pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang ditetapkan lewat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa diberikan hak untuk menempuh 3 (tiga) semester di luar program studinya. Hal ini bertujuan agar mahasiswa siap menghadapi era disrupsi, sebab pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri. Hal ini dapat meningkatkan soft skills dan hard skills lulusan. Pelaksanaan kampus merdeka ini memerlukan perubahan pada kebijakan lembaga, sarana, dan prasarana. Termasuk penyediaan kurikulum yang fleksibel serta perubahan pada metode pembelajaran.

Workshop Penyusunan Kurikulum Prodi Arsitektur dan Teknik Sipil Universitas Ngurah Rai mengundang dua orang narasumber dari tim penyusun kurikulum pada Program Studi Arsitektur dan Teknik Sipil Universitas Udayana, yaitu Prof. Ir. I Made Sukrawa, M. SCE., PhD. dan Dr. Ir. Widiastuti, MT. Kedua narasumber membagi pengalamannya dalam menyusun kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di universitas asal, dengan harapan juga dapat ditularkan di Universitas Ngurah Rai.

Di akhir kegiatan, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ir. I Gusti Made Sudika, MT., mengapresiasi jalannya workshop penyusunan kurikulum tersebut. Sang Dekan optimis program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dapat dilaksanakan di Program Studi Arsitektur dan Teknik Sipil dalam waktu dekat. Kurikulum 2021 di kedua prodi juga mengalami perubahan seperti penambahan mata kuliah Building Information Modelling (BIM) di Prodi Arsitektur dan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Prodi Teknik Sipil. Kurikulum juga telah disusun agar tetap dapat meluluskan mahasiswa tepat waktu (8 semester) dengan kualitas lulusan yang siap menghadapi dunia kerja. Hal ini ditandai dengan masa tunggu lulusan di Program Studi Teknik Sipil dan Arsitektur yang rata-rata mendapatkan pekerjaan atau mampu berwirausaha dalam 3-6 bulan setelah ujian tugas akhirnya.

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai dengan 2 pilihan program studinya (Teknik Sipil dan Arsitektur) pada Tahun Akademik 2021/2022 ini masih membuka pendaftaran Mahasiswa Baru. Peminat dapat menghubungi nomor handphone 082 146 527 647/ 082 146 527 637 (WA/ Line) atau langsung via website https://pmb.unr.ac.id/. 

DENPASAR, Radar Bali– Kurikulum adalah jantung penjamin terlaksananya pendidikan tinggi yang berkualitas. Kurikulum yang ideal adaptif terhadap perkembangan zaman, serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Hal ini akan menjamin terciptanya lulusan perguruan tinggi yang tanggap terhadap kebutuhan dunia kerja karena selama menuntut ilmu di bangku perkuliahan, mahasiswa diperkenalkan dengan kondisi riil di lapangan. 

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai dengan dua program studinya, yakni Arsitektur dan Teknik Sipil pada tahun 2021 menyusun kurikulum dalam beberapa tahap. Mencakup tahap persiapan yang dilakukan lewat penyebaran angket dan tracer study (studi pelacakan jejak lulusan atau alumni). Dilanjutkan dengan Focus Group Disscussion (FGD) yang digelar Universitas Ngurah Rai, Sabtu, 19 Juni 2021 lalu. Kegiatan ini mengundang stakeholders seperti organisasi profesi (IAI-Ikatan Arsitek Indonesia; PII-Persatuan Insinyur Indonesia; Gapensi- Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Seluruh Indonesia, dan Inkindo-Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), alumni serta perwakilan perusahaan pengguna lulusan seperti PT. Tunas Jaya Sanur serta CV. Sinar Bali.

Pada tahap terakhir setelah FGD, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai melaksanakan workshop penyusunan kurikulum 2021 pada Sabtu, 26 Juni 2021. Penyusunan kurikulum ini bertepatan dengan pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang ditetapkan lewat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa diberikan hak untuk menempuh 3 (tiga) semester di luar program studinya. Hal ini bertujuan agar mahasiswa siap menghadapi era disrupsi, sebab pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri. Hal ini dapat meningkatkan soft skills dan hard skills lulusan. Pelaksanaan kampus merdeka ini memerlukan perubahan pada kebijakan lembaga, sarana, dan prasarana. Termasuk penyediaan kurikulum yang fleksibel serta perubahan pada metode pembelajaran.

Workshop Penyusunan Kurikulum Prodi Arsitektur dan Teknik Sipil Universitas Ngurah Rai mengundang dua orang narasumber dari tim penyusun kurikulum pada Program Studi Arsitektur dan Teknik Sipil Universitas Udayana, yaitu Prof. Ir. I Made Sukrawa, M. SCE., PhD. dan Dr. Ir. Widiastuti, MT. Kedua narasumber membagi pengalamannya dalam menyusun kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di universitas asal, dengan harapan juga dapat ditularkan di Universitas Ngurah Rai.

Di akhir kegiatan, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ir. I Gusti Made Sudika, MT., mengapresiasi jalannya workshop penyusunan kurikulum tersebut. Sang Dekan optimis program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dapat dilaksanakan di Program Studi Arsitektur dan Teknik Sipil dalam waktu dekat. Kurikulum 2021 di kedua prodi juga mengalami perubahan seperti penambahan mata kuliah Building Information Modelling (BIM) di Prodi Arsitektur dan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Prodi Teknik Sipil. Kurikulum juga telah disusun agar tetap dapat meluluskan mahasiswa tepat waktu (8 semester) dengan kualitas lulusan yang siap menghadapi dunia kerja. Hal ini ditandai dengan masa tunggu lulusan di Program Studi Teknik Sipil dan Arsitektur yang rata-rata mendapatkan pekerjaan atau mampu berwirausaha dalam 3-6 bulan setelah ujian tugas akhirnya.

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai dengan 2 pilihan program studinya (Teknik Sipil dan Arsitektur) pada Tahun Akademik 2021/2022 ini masih membuka pendaftaran Mahasiswa Baru. Peminat dapat menghubungi nomor handphone 082 146 527 647/ 082 146 527 637 (WA/ Line) atau langsung via website https://pmb.unr.ac.id/. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/