33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:07 PM WIB

Berkat Doa Bersama? BMKG; Sementara Bali Aman dari Cuaca Ekstrem

DENPASAR – Pulau Bali diprediksi masih aman dari cuaca ekstrem dibanding dengan wilayah lain di luar Bali yang berpotensi bakal diguyur hujan begitu lebat.

Entah, apakah ini ada kaitannya dengan pembagian Tirta di Besakih ke masyarakat lalu atau bukan. Yang jelas, Bali masih aman dari cuaca ekstrem.

Fakta ini diungkap Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Iman Fatchurochman, Senin kemarin (28/9).

“Kalau Bali tidak ada peringatan. Tapi, nanti kami akan sediakan peringatan dini cuaca ekstrem dalam waktu yang lebih pendek, jika ada ancaman,” ujar Iman Fatchurochman kemarin.

Data menyebut, saat ini masih terpantau aktifitas gelombang atmosfer di wilayah Indonesia, yaitu: Rossby Ekuatorial

(fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah barat dan melewati wilayah Indonesia) dan Madden Jullian Oscillation

(fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah timur dan melewati wilayah Indonesia).

Hal ini memberikan kontribusi pada peningkatan massa udara basah yang mendukung terbentuknya awan-awan hujan dalam beberapa hari ke depan.

Kondisi tersebut diperkuat dengan anomali hangat suhu muka laut di perairan Indonesia, terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin (konvergensi) yang memanjang

di Pesisir Barat Sumatera, Selat Karimata, sebagian Pulau Jawa, Selat Makassar dan Laut Banda, dan didukung dengan kondisi atmosfer yang hangat dan lembab di sebagian besar wilayah Indonesia.

Berdasar analisis beberapa fenomena atmosfer, BMKG memprediksikan dalam periode tiga hari ke depan, hujan dengan intensitas yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah di Indonesia.

Namun, Bali tidak masuk. Kondisi tersebut bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan dinamika atmosfer di Indonesia.

BMKG tetap terus memonitor dan melakukan update perkembangannya. “Namun, harus diingat, atmosfer ini bisa saja berubah dan Bali memang saat ini nggak ada temuan itu,” kata Iman.

Untuk itu, masyarakat Bali tetap dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan

dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

DENPASAR – Pulau Bali diprediksi masih aman dari cuaca ekstrem dibanding dengan wilayah lain di luar Bali yang berpotensi bakal diguyur hujan begitu lebat.

Entah, apakah ini ada kaitannya dengan pembagian Tirta di Besakih ke masyarakat lalu atau bukan. Yang jelas, Bali masih aman dari cuaca ekstrem.

Fakta ini diungkap Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Iman Fatchurochman, Senin kemarin (28/9).

“Kalau Bali tidak ada peringatan. Tapi, nanti kami akan sediakan peringatan dini cuaca ekstrem dalam waktu yang lebih pendek, jika ada ancaman,” ujar Iman Fatchurochman kemarin.

Data menyebut, saat ini masih terpantau aktifitas gelombang atmosfer di wilayah Indonesia, yaitu: Rossby Ekuatorial

(fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah barat dan melewati wilayah Indonesia) dan Madden Jullian Oscillation

(fenomena pergerakan sistem konvektifitas udara di atmosfer yang berpropagasi ke arah timur dan melewati wilayah Indonesia).

Hal ini memberikan kontribusi pada peningkatan massa udara basah yang mendukung terbentuknya awan-awan hujan dalam beberapa hari ke depan.

Kondisi tersebut diperkuat dengan anomali hangat suhu muka laut di perairan Indonesia, terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin (konvergensi) yang memanjang

di Pesisir Barat Sumatera, Selat Karimata, sebagian Pulau Jawa, Selat Makassar dan Laut Banda, dan didukung dengan kondisi atmosfer yang hangat dan lembab di sebagian besar wilayah Indonesia.

Berdasar analisis beberapa fenomena atmosfer, BMKG memprediksikan dalam periode tiga hari ke depan, hujan dengan intensitas yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah di Indonesia.

Namun, Bali tidak masuk. Kondisi tersebut bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan dinamika atmosfer di Indonesia.

BMKG tetap terus memonitor dan melakukan update perkembangannya. “Namun, harus diingat, atmosfer ini bisa saja berubah dan Bali memang saat ini nggak ada temuan itu,” kata Iman.

Untuk itu, masyarakat Bali tetap dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan

dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/