29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:00 AM WIB

Terlalu! Pelajar Denpasar Bully Guru Kelas Jadi Viral

RadarBali.com – Berapa hari ini dunia maya dihebohkan dengan video frank (lelucon) yang dibuat oleh siswa SMK di Denpasar dan yang menjadi korban adalah guru pengajarnya.

Dalam video tersebut seorang siswa membully gurunya sendiri yang sedang memberikan penjelasan di kelas.

Siswa tersebut menanyakan sesuatu yang tak berkaitan dengan mata pelajaran, guru itu pun marah-marah.  Parahnya, siswa yang lain ikut menertawai.

Setelah ditelusuri yang membuat video tersebut siswa dari SMKN 3 Denpasar. Video itu pun dibagikan ratusan kali dan menuai banyak  komentar.

Jawa Pos Radar Bali pun mendatangi SMKN 3 Denpasar yang terletak di Sanur. Sekolah pendidikan kejuruan ini adalah salah satu sekolah favorit di Denpasar.

Jawa Pos Radar Bali bertemu dengan kepala sekolahnya, AA Bagus Wijaya Putra. Dia, membenarkan di dalam video itu berlokasi di SMKN 3 Denpasar dan mengungkapkan bahwa anak yang melakukan pembullyan itu kelas XII jurusan Tata Boga.

Bagus menyayangkan sikap anak didiknya yang bercanda keterlaluan dan akan memberi sanksi terhadap anak tersebut. Tapi, sanksi yang membina dan masih dalam ranah pendidikan.

“Pasti sanksi, tapi yang mendidik, kami masih pikirkan dan melihat tingkat kesalahannya seperti apa. Tingkat keinginannya memperbaiki diri seperti apa,” ucapnya.

Orang tua siswa yang bersangkutan juga sudah dipanggil, dari pihak siswa juga sangat menyesali perbuatannya.

Bagus mengaku permasalahan ini akan ditangani oleh guru BK ( Bimbingan Konseling). Lanjutnya, Bagus menjelaskan kejadiannya saat itu guru tersebut masuk kelas saat jam istirahat.

Kemungkinan ingin menyampaikan perihal praktek.”Karena mungkin jam istirahatnya diambil, mereka jadi gitu.  Kalau guru-guru muda bisa diajak seperti itu, tapi guru ini sudah tua bahkan sudah mau pensiun. Ya kami hanya bisa memberikan sanksi dengan jalur pendidikan. Kami akan panggil guru dan murid tersebut. Kami akan dudukan berdua,” tuturnya.

Kepala Dinas Kependidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali,  TIA Kusuma Wardhani mengatakan, pihak sekolah akan melakukan mediasi antara pihak guru dan siswa.

 “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah, guru itu tetap membina anak mereka. Tetap mediasi dengan di internal sekolah,”  ucapnya,

TIA berharap dengan kejadian seperti ini, guru lebih bisa membimbing siswanya. Karena menurutnya sebagai lembaga pendidikan harus mencari solusi agar anak-anak didik menjadi berintegritas. 

RadarBali.com – Berapa hari ini dunia maya dihebohkan dengan video frank (lelucon) yang dibuat oleh siswa SMK di Denpasar dan yang menjadi korban adalah guru pengajarnya.

Dalam video tersebut seorang siswa membully gurunya sendiri yang sedang memberikan penjelasan di kelas.

Siswa tersebut menanyakan sesuatu yang tak berkaitan dengan mata pelajaran, guru itu pun marah-marah.  Parahnya, siswa yang lain ikut menertawai.

Setelah ditelusuri yang membuat video tersebut siswa dari SMKN 3 Denpasar. Video itu pun dibagikan ratusan kali dan menuai banyak  komentar.

Jawa Pos Radar Bali pun mendatangi SMKN 3 Denpasar yang terletak di Sanur. Sekolah pendidikan kejuruan ini adalah salah satu sekolah favorit di Denpasar.

Jawa Pos Radar Bali bertemu dengan kepala sekolahnya, AA Bagus Wijaya Putra. Dia, membenarkan di dalam video itu berlokasi di SMKN 3 Denpasar dan mengungkapkan bahwa anak yang melakukan pembullyan itu kelas XII jurusan Tata Boga.

Bagus menyayangkan sikap anak didiknya yang bercanda keterlaluan dan akan memberi sanksi terhadap anak tersebut. Tapi, sanksi yang membina dan masih dalam ranah pendidikan.

“Pasti sanksi, tapi yang mendidik, kami masih pikirkan dan melihat tingkat kesalahannya seperti apa. Tingkat keinginannya memperbaiki diri seperti apa,” ucapnya.

Orang tua siswa yang bersangkutan juga sudah dipanggil, dari pihak siswa juga sangat menyesali perbuatannya.

Bagus mengaku permasalahan ini akan ditangani oleh guru BK ( Bimbingan Konseling). Lanjutnya, Bagus menjelaskan kejadiannya saat itu guru tersebut masuk kelas saat jam istirahat.

Kemungkinan ingin menyampaikan perihal praktek.”Karena mungkin jam istirahatnya diambil, mereka jadi gitu.  Kalau guru-guru muda bisa diajak seperti itu, tapi guru ini sudah tua bahkan sudah mau pensiun. Ya kami hanya bisa memberikan sanksi dengan jalur pendidikan. Kami akan panggil guru dan murid tersebut. Kami akan dudukan berdua,” tuturnya.

Kepala Dinas Kependidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali,  TIA Kusuma Wardhani mengatakan, pihak sekolah akan melakukan mediasi antara pihak guru dan siswa.

 “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah, guru itu tetap membina anak mereka. Tetap mediasi dengan di internal sekolah,”  ucapnya,

TIA berharap dengan kejadian seperti ini, guru lebih bisa membimbing siswanya. Karena menurutnya sebagai lembaga pendidikan harus mencari solusi agar anak-anak didik menjadi berintegritas. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/