DENPASAR – Guru punya peran vital dalam dunia Pendidikan di Indonesia. Peran vital guru tercantum dalam UUD 1945, di mana guru berperan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam proses pembelajaran, sosok guru memegang kunci penting yang menentukan keberhasilan pemberian ilmu di semua jenjang sekolah.
Sebagai catatan, Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di urutan ke 111 dari 158 negara.
Angka IPM erat kaitannya dengan tiga faktor. Salah satunya yaitu pendidikan. Berbicara IPM, guru merupakan elemen penting dalam menentukan kualitas pendidikan.
Menurut Data Pokok Pendidikan Nasional (Dapodik) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, jumlah guru di Indonesia sebanyak 2.728.793 dan sebanyak 1.070.662 guru masih berstatus sebagai guru honorer.
Di Bali sendiri sebanyak 14.243 guru masih berstatus sebagai guru honorer. Mayoritas dari mereka hidup dalam kondisi prasejahtera dengan upah di bawah Rp 1.000.000/bulan.
Tak sedikit dari mereka yang melakukan kerja sampingan untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari.
Berlandaskan hal tersebut, Program Sahabat Guru Indonesia, yang digagas oleh lembaga kemanusiaan nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan kontribusi terkait permasalahan pendidikan di Indonesia agar lebih baik.
Salah satunya menghadirkan program Sahabat Guru Indonesia (SGI) ACT Bali yang menghadirkan bantuan biaya hidup untuk guru.
Program ini menjamin guru tidak mengalami kekurangan biaya hidup ketika mengajar. Program ini secara berkelanjutan terus
diimplementasikan dan merupakan komitmen kuat ACT dalam memberikan sumbangsih untuk perbaikan masalah pendidikan di Indonesia.
Guru mata pelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti di SD Cipta Dharma Denpasar I Nyoman Swastika SPd merupakan guru honorer yang telah mengabdi sejak tahun 2004 dengan gaji di bawah Rp 1 juta per bulan.
“Umur saya 56 tahun, tapi tetap ingin mengabdi walaupun dibayar seadanya. Karena prinsip saya ingin mencerdaskan anak bangsa dari hal spiritual maupun dari hal karakter,” kata Nyoman Swastika SPd.
“Saya sekali lagi mengucapkan rasa banyak terima kasih atas perhatian terhadap guru honorer. Harapan saya supaya bisa berlanjut program
ini kepada teman-teman guru honorer di Bali yang jumlahnya ribuan. Tidak sedikit guru honorer di Bali,” paparnya.
Harapan yang sama disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Cipta Dharma Ni Luh Rinun SPd MPd.
“Semoga kegiatan ini dapat tetap berjalan dan rutin setiap tahun, tidak hanya di Denpasar namun juga di kota-kota lain di Bali,” paparnya.