MANGUPURA – Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan akan mengirim 25 persen aparatur sipil negara (ASN) dari tujuh kementerian di bawahnya untuk Work From Bali (WFB).
WFB tersebut nanti dipusatkan di kawasan ITDC, Nusa Dua. Dinas Kesehatan (Diskes) Badung sendiri telah melakukan berbagai persiapan.
Salah satunya menggenjot vaksinasi di kawasan Nusa Dua. Sekadar diketahui, vaksinasi tahap kedua di wilayah Nusa Dua akan tuntas awal bulan Juni 2021 ini.
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Nyoman Gunarta menerangkan, untuk kesiapan protokol kesehatan (prokes) di masing-masing akomodasi pariwisata itu sudah dilaksanakan oleh lintas sektoral.
Bahkan, hampir semua hotel maupun restoran telah mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) (CHSE).
“Dari sisi kesiapan prokes sudah lintas sektor. Kami menyiapkan pelayanan kesehatan dan pendukungnnya. Termasuk tenaga kesehatan dan juga rumah sakitnya sudah siap,” beber dr. Gunarta kemarin.
Untuk vaksinasi di wilayah Kuta Selatan juga telah memasuki suntik vaksin tahap kedua. Terlebih wilayah Nusa Dua juga akan dijadikan pilot project green zone.
“Tidak kalah penting vaksinasi untuk Kuta Selatan sudah memasuki dosis kedua. Terakhir nanti dosis kedua di tanggal 6 Juni 2021 sudah clear, ” terangnya.
Menurutnya, secara kumulatif sampai saat ini jumlah peserta yang datang/teregistrasi untuk vaksinasi sebanyak 273.359 orang.
Jumlah tervaksinasi pertama (81.467 sasaran) dari yang teregistrasi 272.987 (335,1%). Sementara untuk jumlah tervaksinasi lengkap (81.467 sasaran) dari 142.568 orang (175%).
Untuk jumlah yang ditunda sebanyak 201 (0,1%) dan jumlah yang tidak diberikan ada 171 orang (0,1%). “Jadi vaksinasi terus berjalan,” bebernya.
Sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan mengatakan, rencana WFB ini sangat baik untuk meningkatkan okupansi di daerah Nusa Dua.
Sembari menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait WFB ada beberapa persiapan yang harus dilaksanakan. Salah satunya dengan memastikan penerapan prokes di Nusa Dua.
“Pertama kami mempersiapkan dari CHSE terutama untuk industri pariwisata baik dari hotel, restoran dan obyek wisata.
Kalau di Nusa Dua Khususnya kawasan ITDC 100 persen sudah memiliki CHSE, dari prasarana-prasarananya dan penerapan di lapangan sudah siap. Tinggal menunggu kedatangan,” pungkasnya.