28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 20:50 PM WIB

Duh! BBM Naik, Konsumsi Pertamax Turun Hingga 40 Persen

NEGARA -Dampak regulasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ternyata sangat luas.  Fakta menunjukkan, sejak harga BBM terjadi perubahan penggunaan bahan bakar. Konsumen beralih pada bahan bakar lebih murah. Konsumen awalnya Pertamax beralih menggunakan Pertalite yang lebih murah. Penurunan penggunaan Pertamax mencapai rata-rata 40 persen dari sebelum kenaikan BBM.

Seperti diketahui harga resmi pertalite, solar dan pertamax mulai naik sejak Sabtu (3/9). Harga pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan harga pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, karena kenaikan harga BBM ini memang banyak yang beralih menggunakan bahan bakar yang lebih murah. Dari awalnya menggunakan pertamax, berlatih menggunakan pertalite yang lebih murah,” jelasnya.

Menurutnya, peralihan dari penggunaan pertamax ke pertalite sebagian besar merupakan konsumen dengan kendaraan pribadi. Peralihan penggunaan ini terpantau di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jembrana, terutama wilayah kota yang konsumen sebagian besar warga Jembrana.

Peralihan penggunaan BBM ini rata-rata 40 persen. Terlihat dari pembelian pertamax yang turun sekitar 40 persen setelah kenaikan BBM, sedangkan pembelian pertalite ada kenaikan. Seperti salah satu SPBU Jembrana, sebelum kenaikan BBM pertamax dalam sehari bisa mencapai 1200 liter, setelah kenaikan hanya 637 liter. “Peralihan penggunaan BBM itu pasti terjadi, karena masyarakat mencari yang lebih murah,” terangnya.

Meskipun ada peralihan dari pertamax ke  pertalite, ketersedian stok pertalite dipastikan masih aman. Tidak ada gejolak kelangkaan pertalite yang terjadi di masyarakat. (m basir/rid)

 

 

NEGARA -Dampak regulasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ternyata sangat luas.  Fakta menunjukkan, sejak harga BBM terjadi perubahan penggunaan bahan bakar. Konsumen beralih pada bahan bakar lebih murah. Konsumen awalnya Pertamax beralih menggunakan Pertalite yang lebih murah. Penurunan penggunaan Pertamax mencapai rata-rata 40 persen dari sebelum kenaikan BBM.

Seperti diketahui harga resmi pertalite, solar dan pertamax mulai naik sejak Sabtu (3/9). Harga pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan harga pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, karena kenaikan harga BBM ini memang banyak yang beralih menggunakan bahan bakar yang lebih murah. Dari awalnya menggunakan pertamax, berlatih menggunakan pertalite yang lebih murah,” jelasnya.

Menurutnya, peralihan dari penggunaan pertamax ke pertalite sebagian besar merupakan konsumen dengan kendaraan pribadi. Peralihan penggunaan ini terpantau di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jembrana, terutama wilayah kota yang konsumen sebagian besar warga Jembrana.

Peralihan penggunaan BBM ini rata-rata 40 persen. Terlihat dari pembelian pertamax yang turun sekitar 40 persen setelah kenaikan BBM, sedangkan pembelian pertalite ada kenaikan. Seperti salah satu SPBU Jembrana, sebelum kenaikan BBM pertamax dalam sehari bisa mencapai 1200 liter, setelah kenaikan hanya 637 liter. “Peralihan penggunaan BBM itu pasti terjadi, karena masyarakat mencari yang lebih murah,” terangnya.

Meskipun ada peralihan dari pertamax ke  pertalite, ketersedian stok pertalite dipastikan masih aman. Tidak ada gejolak kelangkaan pertalite yang terjadi di masyarakat. (m basir/rid)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/