NEGARA- Sebanyak tujuh desa di Jembrana berpotensi terjadi kekeringan hingga krisis air bersih pada musim kemarau ini. Desa yang berpotensi terjadi kekeringan berada di Jembrana bagian utara yang sebagian besar berada di dataran tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, berdasarkan data potensi bencana kekeringan yang terjadi pada tahun -tahun sebelumnya. Sebanyak tujuh desa berpotensi terjadi bencana kekeringan yang tersebar di empat kecamatan di Jembrana. “Kekeringan ini juga berpotensi terjadi krisis air bersih,” jelasnya kemarin.
Tujuh desa tersebut, semuanya merupakan desa yang memiliki wilayah dataran tinggi di bagian Utara Jembrana. Diantaranya di Kecamatan Melaya berpotensi terjadi di Desa Manistutu, Desa Warnasari dan Desa Tukadaya. Kecamatan Negara hanya ada di Desa Berangbang. Kecamatan Mendoyo terjadi di Desa Penyaringan dan Desa Yehembang. Sedangkan Kecamatan Pekutatan berpotensi terjadi di Desa Pulukan.
Menurutnya, langkah antisipasi mengahadapi bencana kekeringan ini pihaknya akan berkoordinasi dengan perangkat desa agar ketika terjadi kekeringan hingga krisis air bersih segara melaporkan. “Kami siapkan distribusi air bersih jika ada permohonan warga melalui desa,” ungkapnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Satpol PP Jembrana dan Polres Jembrana, agar deteksi dini jika terjadi kekeringan bisa lebih cepat dan penanganan bisa segera dilakukan.
Selain potensi kekeringan yang terjadi pada musim kemarau ini, juga berpotensi terjadi longsor saat musim penghujan. Terutama di daerah dengan kontur tanah berbukit. “Petugas kami dari BPBD sudah ada tim reaksi cepat yang sudah siaga 24 jam untuk antisipasi terjadinya bencana,” terangnya. (bas)
Â
Â