28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:44 AM WIB

Harga Besi Naik Tajam, Gapensi Duga ada Monopoli Pasar di Tingkat Hulu

RadarBali.com – Mahalnya harga material besi menjadi keluhan para kontraktor di beberapa daerah, termasuk Bali.

Pasalnya, kenaikan harga besi yang sangat tajam membuat sejumlah kontraktor tidak bisa berbuat banyak.

Sebagai catatan, kenaikan harga besi tembus hingga 30 persen. Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Bali Wayan Adnyana mengatakan, kenaikan harga besi terjadi sejak dua bulan lalu.

Dia menduga, kenaikan harga besi karena ada permainan di tingkat hulu yang berakibat pada tingginya harga jual di pasaran.

Terlebih kenaikan harga terjadi saat proyek pemerintah di seluruh wilayah Indonesia sedang turun.

“Kenaikan harga ini hampir dirasakan semuanya. Karena kemungkinan sudah diketahui jadwal proyeknya. Momen ini dimanfaatkan betul oleh mereka untuk menaikkan harga besi,” ujar Wayan Adnyana, kemarin (31/8).

Gapensi Bali sendiri tidak bisa berbuat banyak. Karena nilai kontrak yang sudah disepakati tidak bisa dinaikkan dengan alasan meroketnya harga material bangunan besi.

Namun, tidak semua proyek yang menggunakan besi. Tapi, sebagian besar proyek milik pemerintah yang dikerjakan biasanya membutuhkan bahan besi.

Terlebih proyek jembatan dan gedung yang sangat banyak membutuhkan material besi ini.

“Ya ini resiko kami, kami tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi ini. Bahkan sebelum naik, ada yang warning, harga besi akan naik. Ada beberapa kontraktor yang setelah proyek disetujui langsung membeli besi, tapi kan itu tergantung keuangan perusahaan juga,” paparnya.

Dia berharap, dengan situasi gejolak kenaikan harga, pemerintah bisa hadir untuk bertanggung jawab. Mungkin bisa dengan melakukan pengendalian dan pengawasan di tingkat hulu hingga hilir.

“Karena sampai saat ini, kenaikan harga besi belum jelas. Tidak ada angin tidak hujan, tiba-tiba naik. Dolar naik, juga bukan pemicunya. Kenaikannya sangat gila, dan paling parah,” kata Wayan Adnyana.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, harga besi di beberapa toko besi wilayah Denpasar, naik signifikan. Sebut saja di salah satu toko besi UD Cahaya Bintang Sejahtera.

Harga besi beton jenis ulir dengan diameter 8 yang sebelumnya di harga Rp 27 ribu lebih, kini mencapai Rp 36.700 per batang.

Sedangkan untuk diameter 13 sebelumnya dijual Rp 88 ribu, kini dijual di harga Rp 107.000 per batang. Kenaikan ini terjadi sudah sejak 1 bulan lalu

RadarBali.com – Mahalnya harga material besi menjadi keluhan para kontraktor di beberapa daerah, termasuk Bali.

Pasalnya, kenaikan harga besi yang sangat tajam membuat sejumlah kontraktor tidak bisa berbuat banyak.

Sebagai catatan, kenaikan harga besi tembus hingga 30 persen. Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Bali Wayan Adnyana mengatakan, kenaikan harga besi terjadi sejak dua bulan lalu.

Dia menduga, kenaikan harga besi karena ada permainan di tingkat hulu yang berakibat pada tingginya harga jual di pasaran.

Terlebih kenaikan harga terjadi saat proyek pemerintah di seluruh wilayah Indonesia sedang turun.

“Kenaikan harga ini hampir dirasakan semuanya. Karena kemungkinan sudah diketahui jadwal proyeknya. Momen ini dimanfaatkan betul oleh mereka untuk menaikkan harga besi,” ujar Wayan Adnyana, kemarin (31/8).

Gapensi Bali sendiri tidak bisa berbuat banyak. Karena nilai kontrak yang sudah disepakati tidak bisa dinaikkan dengan alasan meroketnya harga material bangunan besi.

Namun, tidak semua proyek yang menggunakan besi. Tapi, sebagian besar proyek milik pemerintah yang dikerjakan biasanya membutuhkan bahan besi.

Terlebih proyek jembatan dan gedung yang sangat banyak membutuhkan material besi ini.

“Ya ini resiko kami, kami tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi ini. Bahkan sebelum naik, ada yang warning, harga besi akan naik. Ada beberapa kontraktor yang setelah proyek disetujui langsung membeli besi, tapi kan itu tergantung keuangan perusahaan juga,” paparnya.

Dia berharap, dengan situasi gejolak kenaikan harga, pemerintah bisa hadir untuk bertanggung jawab. Mungkin bisa dengan melakukan pengendalian dan pengawasan di tingkat hulu hingga hilir.

“Karena sampai saat ini, kenaikan harga besi belum jelas. Tidak ada angin tidak hujan, tiba-tiba naik. Dolar naik, juga bukan pemicunya. Kenaikannya sangat gila, dan paling parah,” kata Wayan Adnyana.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, harga besi di beberapa toko besi wilayah Denpasar, naik signifikan. Sebut saja di salah satu toko besi UD Cahaya Bintang Sejahtera.

Harga besi beton jenis ulir dengan diameter 8 yang sebelumnya di harga Rp 27 ribu lebih, kini mencapai Rp 36.700 per batang.

Sedangkan untuk diameter 13 sebelumnya dijual Rp 88 ribu, kini dijual di harga Rp 107.000 per batang. Kenaikan ini terjadi sudah sejak 1 bulan lalu

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/