GIANYAR– Bali Safari Park menunjuk DSI untuk memasarkan produknya di China dengan mengikuti Platform Cloud Tourism-D.MARKET B2B.
Hal ini merupakan upaya Bali Safari untuk menangkap pasar China yang memegang angka kunjungan wisatawan tertinggi saat ini.
DSI dipandang sebagai mitra yang dapat diandalkan dengan kemampuan memasarkan produk ini melalui CTRIP, selaku Agen Perjalanan Online terbesar di China dengan menggunakan Cloud Platform untuk pariwisata.
Platform tersebut akan meluncurkan dan menjual produknya di China melalui situs web CTRIP dan aplikasi seluler.
Selanjutnya pembeli akan menerima kode QR yang akan divalidasi sebagai tiket melalui aplikasi yang telah disediakan oleh DSI.
Bali Safari & Marine Park adalah rumah bagi ratusan spesies satwa menakjubkan, termasuk beberapa spesies langka seperti Komodo, Orang Utan dan burung Jalak Bali.
Obyek wisata ini berfokus dalam menawarkan pengalaman safari yang luar biasa.
Tersedia berbagai aktivitas menarik yang dapat dipilih sesuai keinginan pengunjung; pengalaman safari privat dalam Jeep 4X4, safari gajah, berinteraksi dengan satwa favorit dan pengalaman bersantap diantara kumpulan singa, meerkat dan landak di Tsavo Lion Restaurant.
Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan cerita legenda Bali dalam gedung teater berkelas internasional di pertunjukan Bali Agung Show dan bermain di Waterpark dan Funzone.
“Wisatawan China bukanlah pengunjung tertinggi di Bali Safari saat ini. Oleh sebab itu manajemen berupaya membangun kerjasama untuk menangkap wisatawan China di Bali. Kolaborasi dengan DSI adalah upaya untuk membangun jalur penjualan Agen Travel Online China,” ungkap General Manager Bali Safari Thomas Colbert.
Di antara semua lokasi tujuan wisata di Indonesia, Bali adalah yang paling diminati oleh wisatawan China.
Tahun lalu dilaporkan bahwa Bali menerima satu juta kunjungan wisatawan China. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat secara eksponensial di tahun ini.
Pada tahun 2017, sebanyak 129 juta wisatawan China bepergian ke berbagai tujuan wisata di dunia, 42 persen di antaranya mengatur perjalanan mereka secara online.
Tahun ini, diperkirakan 109 juta wisatawan Chinaakan memesan perjalanan mereka secara online. Berdasarkan tren ini, Bali Safari melihat kolaborasi dengan DSI dan CTRIP sebagai strategi yang tepat untuk menangkap pasar wisatawan China.
CTRIP yakin bahwa jumlah wisatawan China ke Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan. Saat ini, rata-rata wisatawan China menghabiskan sekitar 7 hari di Indonesia dengan anggaran sebesar US $ 1.100.
Michelle Sun, Manajer Regional CTRIP menyatakan bahwa fokusnya adalah untuk menawarkan lebih banyak aktivitas bagi wisatawan China untuk pengalaman liburan yang maksimal saat berwisata di Indonesia.
Pertimbangan utamanya dalam penjualan tiket wisata adalah kemampuan untuk menyediakan cara mudah serta efektif dengan menggunakan e-tiket Kode QR bagi anggotanya atau member.
Teknologi DSI telah mengotomatisasi proses end-to-end untuk memastikan pengalaman pengunjung dapat lebih menyenangkan.
Untuk mempermudah para pengunjung mencapai lokasinya, Bali Safari menyediakan layanan Shuttle yang dapat dipesan gratis dengan minimal pembelian paket Jungle Hopper.