MANGUPURA – Bali kini tidak hanya dikenal dengan destinasi wisatanya, tapi juga produk kopinya. Beragam produk kopi dari Kopi Kintamani, Kopi Munduktemu, hingga Pupuan, tersedia di pasar.
Dan, kini ada satu lagi produk kopi hasil racikan petani kopi Desa Pelaga, Badung, yang patut Anda coba untuk dinikmati.
Apalagi, produk kopi petani kopi Pelaga sudah berhasil menembus pasar Starbucks. “Semua karena ada dukungan dari pemerintah,” ujar Kepala Desa Pelaga, I Gusti Lanang Umbara.
Menurutnya, pemerintah daerah mendukung petani kopi mulai dari pembiayaan hingga edukasi agar mereka agar mampu menghasilkan produk kopi yang unggul dan berkualitas.
“Dukungan dalam bentuk pemberdayaan juga ada. Kita laksankaan sosialisasi cara bertani kopi untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Bentuk motivasi juga melalui permodalan untuk bisa berkembang, dari budidaya, pengolahan dan pascapanen,” ujar Lanang Umbara.
Ia menambahkan di Banjar Semanik, khususnya, bakal diplot jadi sentra produksi kopi. Dan, kata dia, Desa Pelaga layak dikembangkan menjadi daerah penghasil kopi terbaik di Bali bahkan nusantara.
Apalagi kualitas kopi Pelaga sudah teruji. Bahkan, sejak awal tahun 2018, Kementerian Koperasi RI turun langsung melalui program Kemitraan Koperasi UKM.
“Ini yang kemudian menjadi tugas pokok pimpinan di tingkat desa untuk mewujudkan visi misi dari pemerintahan Kabupaten Badung. Dimana saat ini keunggulan Desa Pelaga dengan komoditas pertanian kopi,” tambahnya.
Saat ini ada lima orang petani kopi di banjar Semanik desa Pelaga kabupaten Badung yang mengikuti program Kemitraan Koperasi UKM dari Kementerian Koperasi RI.
Berkat program yang dimotori Kementerian Koperasi RI ini, penanganan pascapanen kopi Pelaga telah disalurkan ke Starbucks.